Tak Lagi Jualan Siomay, Maryam Bersyukur Tiap Subuh Siapkan Ribuan Porsi MBG: Dapat Rp1,2 Juta
Di dapur yang dipenuhi aktivitas kala masih pagi buta, Maryam bersama 11 rekannya menyiapkan ratusan porsi makanan setiap hari.
Meski bekerja sejak dini hari, Maryam merasa nyaman karena suasana di dapur hangat dan akrab.
"Biasa kami dengar musik sambil kerja. Tapi enggak boleh banyak bercanda, nanti lupa isi lauk."
"Pernah ayamnya lupa dimasukin, jadi buka lagi," ungkapnya sambil tertawa.
Bagi Maryam, pekerjaan ini tak hanya soal gaji, tapi kebanggaan bisa berkontribusi bagi masa depan anak-anak di Kota Palopo.
"Senang rasanya bisa bantu anak-anak supaya sehat dan semangat belajar. Mudah-mudahan program MBG terus jalan," harapnya.
Baca juga: Eks Karyawan PT Sritex Resah Pesangon Belum Dibayarkan sampai 9 Bulan, Kurator: Masih Dihitung
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bara, Syahrani Dwi menjelaskan, dapur MBG melibatkan 47 relawan dalam lima divisi: persiapan, pengolahan, pemorsian dan pengemasan, distribusi, serta administrasi/logistik.
"Divisi yang paling awal mulai bekerja itu bagian persiapan, karena mereka mulai sore untuk terima bahan, mencuci, dan memotong bahan."
"Kalau tim utama yang masak mulai datang jam dua belas malam untuk bersih-bersih bahan, lalu memasak sampai jam delapan atau sembilan pagi," ujarnya.
Menurut Syahrani, sebagian besar relawan bekerja bergiliran dan ada staf yang siaga 24 jam memantau proses agar sesuai SOP.
Setiap hari, dapur MBG Bara memproduksi sekitar 3.375 porsi untuk delapan sekolah penerima manfaat.
Menu MBG juga disesuaikan kebutuhan gizi tiap jenjang.
"Kalau TK sampai SD kelas tiga, biayanya Rp8.000 per porsi. Kelas empat sampai SMA Rp10.000 per porsi," ujarnya.
Dalam sehari, mereka mengolah 230 kilogram beras, ratusan butir telur, dan puluhan kilogram ayam.
"Kalau ayam dan telur dari kami ambil dari peternak lokal, dan beras dari supplier tetap," jelasnya.
Relawan MBG kerap menerima surat kecil dari siswa penerima makanan bergizi.
| Keluarga Mengeluh Antar Pasien Sesak Nafas Tak Segera Ditangani, Pihak RS Alasan Tak Ada Kamar |
|
|---|
| Festival Kuliner Khas Ampel Surabaya, Reni Astuti Bagikan Ratusan Porsi Gule Maryam pada Masyarakat |
|
|---|
| Tampar Santri Penghafal Quran, Profesor Pimpinan Pondok Pesantren Kini Jadi Tersangka Kekerasan Anak |
|
|---|
| Sosok dan Jejak Karier Nurul Qomar Komedian 4 Sekawan yang Meninggal Dunia, Sempat Idap Kanker Usus |
|
|---|
| 30 Tahun Jadi TKW, Maryam Nangis Tak Kenal Anak Sendiri saat Pulang ke Rumah: Padahal Saya Lahirkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/kisah-Maryam-tenaga-pemorsian-di-dapur-MBG-Kota-Palopo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.