Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rencana Rilis 10 November 2025, Jadwal Penulisan Ulang Buku Sejarah Indonesia Kini Mundur

Penulisan ulang buku sejarah Indonesia itu menjadi bahasan ramai masyarakat pada pertengahan tahun 2025. Proyek itu menghabiskan anggaran Rp 9 miliar.

Editor: Torik Aqua
Tribunnews/Fersianus Waku
SEJARAH - Menteri Kebudayaan Fadli Zon di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). Penulisan sejarah ulang bakal selesai tahun 2025, kini jadwalnya kembali mundur. 

Ringkasan Berita:
  1. Fadli Zon pimpin proyek penulisan ulang sejarah Indonesia bersama 113 ahli sejarah.
  2. Uji publik dilakukan di UI, Unlam, UNP, dan UNM pada Juli–Agustus 2025.
  3. Buku sejarah 10 jilid senilai Rp 9 miliar rilis 14 Desember 2025.

 

TRIBUNJATIM.COM - Isu penulisan ulang buku sejarah Indonesia yang dilaksanakan oleh Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon kini mengalami kemunduran jadwal.

Penulisan ulang buku sejarah Indonesia itu menjadi bahasan ramai masyarakat pada pertengahan tahun 2025.

Proyek itu menghabiskan anggaran Rp 9 miliar.

Proyek tersebut sempat diminta masyarakat agar dihentikan.

Baca juga: Mahfud MD Respon Penulisan Ulang Sejarah oleh Menbud Fadli Zon: Tidak Bisa Dihapus

Sebagian publik khawatir ada maksud terselubung dari penulisan ulang sejarah republik ini. Namun nyatanya Kementerian Kebudayaan tetap melanjutkan proses pengerjaan yang melibatkan 113 ahli sejarah dari 34 perguruan tinggi.

Kini, buku baru sejarah Indonesia ini dijadwalkan rilis pada 14 Desember 2025 bertepatan dengan Hari Sejarah Nasional.

Alasan penulisan ulang sejarah

Di hadapan Komisi 10 DPR RI Fadli Zon membeberkan ada enam alasan sejarah Indonesia ditulis ulang.

"Yang pertama adalah menghapus bias kolonial dan menegaskan perspektif Indonesia sentris," ungkap Fadli saat rapat di DPR RI, Jakarta, dilasir Kompas.com Senin (26/5/2025).

Alasan kedua, untuk menjawab tantangan terbaru.

Ketiga, membentuk identitas nasional yang kuat.

Keempat, menegaskan otonomi sejarah Indonesia.

"(Alasan kelima) Kemudian relevansi untuk generasi muda dan (keenam) reinventing Indonesian identity," ungkapnya.

Selain itu, menurut Fadli, buku sejarah nasional Indonesia sudah lama tidak diperbaharui. Terakhir dilakukan 25 tahun lalu.

Terdiri dari 10 Jilid

Tim Penulisan Ulang Sejarah RI diketuai oleh Prof Susanto Zuhdi dari Universitas Indonesia. Ia mengatakan buku tersebut akan berisi 10 atau 11 jilid.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved