Berita Viral
Mery Ana Penculik Bilqis Minta Ampun saat Ditangkap, Korban Hendak Dijual Rp80 Juta ke Suku di Jambi
Mery Ana, salah satu dari tiga pelaku penculikan Bilqis Ramdhani, sempat memohon untuk tidak ditahan.
TRIBUNJATIM.COM - Tiga pelaku penculikan Bilqis Ramdhani balita berusia empat tahun asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan, telah ditangkap.
Salah satu dari tiga pelaku, Mery Ana, sempat memohon untuk tidak ditahan.
Baca juga: Tangis Musdalifah Murka ke Paman, Rumah Orang Tuanya Dilelang Gegara Cicilan Rp200 Juta Tak Dilunasi
Dalam video penangkapan yang beredar di media sosial, Minggu (9/11/2025), Mery Ana kaget didatangi tim gabungan kepolisian Makassar dan Polda Jambi.
Ia langsung berucap minta maaf.
"Jangan ditahan kami pak," ujarnya saat didekati anggota polisi.
Polisi sempat menanyakan keberadaan BR yang diculik Mery Ana bersama Ade Frianto.
"Dimana, dimana anaknya," tanya polisi.
"Ada pak, besok kuambil, ada di Bangko," jawabn Mery Ana.
"Kami minta maaf minta ampun bang," sambungnya lagi, melansir Tribun Medan.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Jimmy Christian Samma mengungkap, pelaku membawa BR dari Makassar, Sulawesi Selatan, ke Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Pelaku mencari keuntungan dengan cara menjual anak tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan awal, motif para pelaku murni untuk mencari keuntungan ekonomi," ungkapnya.
Rencananya, pelaku akan menjual melalui perantara pertama seharga Rp3,5 juta.
Kemudian di wilayah Jambi, pelaku menjual anak tersebut seharga Rp80 juta ke Suku Anak Dalam.
Peristiwa penculikan terjadi di Taman Pakui, Jalan AP Pettarani, Kota Makassar.
Diketahui, Ade Frianto Syahputra (36), laki-laki, tidak bekerja, beralamat di Kampung Baru 2, Pasar Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.
Sedangkan pelaku lainnya, Mery Ana (42), perempuan, ibu rumah tangga beralamat di Jalan Tembesu, Kabupaten Merangin, Jambi.
Alamat kedua pelaku berada di daerah Bangko, pusat Kabupaten Merangin.
Baca juga: Tak Lagi Jualan Siomay, Maryam Bersyukur Tiap Subuh Siapkan Ribuan Porsi MBG: Dapat Rp1,2 Juta
Sedangkan pelaku awal penculikan pertama balita BR adalah seorang wanita berinisial SY.
Dalam pemeriksaan, SY mengaku menjual Bilqis seharga Rp3 juta kepada seorang wanita yang ia kenal melalui media sosial.
Ironisnya, SY mengaku tidak mengenal identitas pembeli tersebut.
"Saya juga tidak tahu siapa namanya itu orang. (Saya jual) Rp3 juta, saya ditawarkan sama itu orang," ujar SY di hadapan polisi.
Wanita pembeli disebut datang langsung ke Makassar untuk menjemput Bilqis, lalu membawanya ke Jakarta.
Dari pengakuan SY inilah, polisi menelusuri jaringan perdagangan anak lintas provinsi
Lewat pengakuan pelaku awal di wilayah Makassar menjual korban ke Yogyakarta.
Ternyata BR kembali dijual kepada pasangan Adefrianto Syahputra dan Mery Ana yang berdomisili di Jambi.
Informasi keberadaan keduanya terlacak di wilayah hukum Polres Kerinci.
Tim gabungan kemudian diterjunkan untuk melakukan pengejaran lintas provinsi.
Setelah dilakukan pengintaian, kedua pelaku akhirnya diamankan di Sungai Penuh.
Dalam pemeriksaan, Adefrianto dan Mery Ana mengaku telah menjual BR kepada kelompok Suku Anak Dalam di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, dengan harga Rp80 juta.
Keterangan ini langsung ditindaklanjuti oleh Tim Gabungan Polrestabes Makassar dan Resmob Polda Jambi dengan melakukan pencarian ke lokasi yang dimaksud.
Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil.
Anak korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan langsung dievakuasi ke Polres Merangin untuk mendapatkan pendampingan dan pemeriksaan medis.
Kapolres Kerinci melalui Kasat Reskrim menyebutkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara beberapa satuan kepolisian.
"Kami hanya melakukan back up terhadap rekan-rekan dari Polrestabes Makassar. Begitu mendapat informasi bahwa pelaku berada di wilayah hukum kami, tim langsung bergerak cepat untuk memastikan tidak ada ruang bagi pelaku melarikan diri," ujar salah satu perwira Polres Kerinci.
Sementara itu, pihak Polrestabes Makassar memastikan bahwa seluruh pelaku akan dibawa ke Makassar untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Polisi kini masih mendalami kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat dalam rantai jual beli anak tersebut.
"Kami akan menelusuri sejauh mana keterlibatan para pelaku, termasuk pihak yang membeli maupun memperdagangkan anak korban," ungkap penyidik Polrestabes Makassar.
Baca juga: Kini Hilang, Mbah Tarman Akui Cek Rp3 M Ditulis Sendiri & Tak Ada di Bank, Janji Akan Cicil ke Istri
Pengakuan Sri Yuliana
Sri Yuliana merupakan pelaku pertama yang ditangkap polisi berdasarkan petunjuk rekaman CCTV viral.
Dirinya tertangkap kamera menggandeng Bilqis bersama dua anak lainnya di Kota Makassar.
Di hadapan polisi, Sri Yuliana mengaku, dua anak yang juga dibawanya bukan merupakan korban penculikan.
Dua anak yang terekam CCTV menggunakan pakaian berwarna biru adalah anak kandung Sri Yuliana sendiri.
"Itu dua orang anak saya yang (tertangkap kamera) CCTV," kata SY di hadapan polisi usai ditangkap.
Menurut Sri Yuliana, dia membawa dua anaknya agar Bilqis tidak merasa curiga saat hendak diculik.
"Saya tidak intai, awalnya itu anak (Bilqis) bermain, jadi saya tanya, mana mamamu, dia jawab tidak ada, terus saya tanya lagi, mana bapakmu, dia cuma geleng-geleng."
"Tidak ada saya tawarkan, hanya saya bilang, sini mau kau ikut dengan saya," ungkap Sri Yuliana.
SY sendiri merupakan orang pertama yang ditangkap polisi di indekosnya di Jalan Abu Bakar Lambogo, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulsel, Kamis (6/11/2025).
Sri Yuliana mengakui tega membawa hingga menjual Bilqis karena himpitan ekonomi.
Ia menceritakan, awalnya berkenalan dengan seorang wanita yang belum diketahui identitasnya melalui media sosial Facebook.
Wanita itu pun menawarkan Sri Yuliana uang senilai Rp3 juta jika mampu memberikannya seorang anak.
"Awalnya dia mau ambil itu anak (Bilqis) untuk dirawat dengan baik. Dia menawarkan uang Rp3 juta, dia sudah transfer Rp500.000 ke rekening saya," ucap Sri Yuliana di hadapan polisi usai ditangkap.
Sepengetahuan Sri Yuliana, Bilqis hanya akan dibawa ke Jakarta untuk diadopsi oleh keluarga lain yang tidak mempunyai keturunan.
"Saya tidak tahu bagaimana sampai ke Jambi, itu yang beli orang Jakarta. Dia naik pesawat ke sini, lalu (Bilqis) dibawa sama perempuan orang Jakarta," kata Sri Yuliana.
Sri Yuliana bahkan mengaku kaget setelah mengetahui Bilqis ternyata dijual kembali hingga sampai ke Jambi.
"Dia bawa ke sana saya juga tidak tahu, kalau dia jual kembali sampai ke Jambi saya juga kaget," jelas dia.
| Sopir Angkutan Kaget Mendadak Diperas 3 Oknum TNI Ngaku Polisi, Rp 30 Juta Lenyap usai Nego |
|
|---|
| Permintaan Terakhir Reno ke Ayah Sebelum Jadi Kerangka usai Ikut Demo, Keluarga Syok Diminta Tes DNA |
|
|---|
| Pantas Haji Najmuddin Bisa Kado Mobil Rp 23 M ke Anaknya yang Ulang Tahun ke 9, Kariernya Mentereng |
|
|---|
| Rencana Rilis 10 November 2025, Jadwal Penulisan Ulang Buku Sejarah Indonesia Kini Mundur |
|
|---|
| Urutan Penculikan Balita Bilqis, Dijual Rp3Juta hingga Dalih Bantu Keluarga 9 Tahun Belum Punya Anak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Mery-Ana-terduga-pelaku-penculikan-Bilqis-Ramdhani.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.