Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dulu Dianggap Gila, Amaq Petani Kurma Kini Panen Pujian, Kurmanya Masuk 7 Terbaik Dunia

Dalam perjalanannya sebagai petani kurma, Amaq sempat dikira gila namun kini justru orang dibuat tercengang.

TRIBUN LOMBOK/SIRTUPILLAILI
PETANI KURMA - Amal Lebih (53), salah seorang petani kurma di Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, NTB, bersama petani lainnya saat berada di kebun kurma miliknya, Selasa (18/11/2025). Dulu awalnya dianggap gila, kini panen pujian. 

Menurut Amaq Lebih, petani harus tetap semangat jika ingin menikmati hasil dari buah kurma

Pada tahap awal penanaman pasti susah. Tapi setelah dijalankan dengan tekun tidak sesusah yang dibayangkan. 

"Kalau kita tekuni, kita rawat pasti berbuah," katanya. 

Berbeda dengan tanaman padi, menanam pohon kurma hanya lelah di awal menanam, tapi setelah itu tinggal memetik hasil. Tidak perlu menanam ulang tiap tiga bulan.

Hasil yang didapatkan pun lumayan. Pada panen buah pertama, Amaq Lebih mendapatkan Rp50 juta. Jauh berbeda dibandingkan tanam padi hanya Rp5-6 juta.

Baca juga: Sosok dan Harta Kekayaan Amien Rais, Pendiri Partai Ummat yang Digugat Kadernya Sendiri Rp 24 Miliar

Makin Semangat Tanam Kurma

Ade Hendrawan alias Wawan (35), petani kurma liannya mengaku, sekarang mereka lebih optimis dalam menanam pohon kurma. Sebab hasil panen kurma sudah bisa dirasakan warga.

"Insya Allah akan menghadirkan kesejahteraan bagi petani, termasuk menyerap tenaga kerja, karena nilai jual kurma ini lumayan," katanya. 

Sebagai petani muda, ia tertarik menanam pohon kurma karena unik dan harga jualnya juga bagus. Mereka bisa menjual Rp400 ribu per kilogram di tempat.

"Untuk panen awal kita habis untuk tamu (pengunjung) yang datang," katanya.

Saat ini semakin banyak petani beralih menanam pohon kurma. Baik petani yang menanam dalam sekala rumahan maupun hamparan yang lebih luas.

"Petani rumahan itu banyak, rata-rata menanam satu sampai dua pohon di pekarangan, semua itu kita bina dengan sistem penjualan satu pintu," katanya. 

Sementara untuk lahan hamparan dikelola secara bersama-sama dengan tim Ukhuwah Datu Nusantara. Petani saling membantu sampai proses penjualannya pun satu pintu untuk menjaga stabilitas harga.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved