Berita Viral
Nasib 4 Sekolah Swasta Ditutup Pemkab Padahal Sudah Puluhan Tahun Berdiri, Tak Ada Murid Sama Sekali
Empat sekolah swasta ditutup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) baru-baru ini.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
"Sekolah yang ditutup justru berada sangat dekat dengan sekolah lain dan kurang diminati masyarakat. Kami berharap penutupan ini tidak mengganggu layanan pendidikan karena lembaga-lembaga lain di sekitar lokasi masih mampu menampung kebutuhan belajar siswa," katanya.
Temuan 11 Sekolah Fiktif
Sementara itu, pelaksana Tugas (PLT) Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Tolikara, Simson Wandik menemukan hal yang tak biasa saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah distrik di Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan.
Dalam kunjungan yang dilakukan, Simson Wandik menemukan sedikitnya 11 sekolah dasar negeri fiktif alias tak ada bangunan sekolah, rumah guru, dan sarana prasarana.
Namun, anehnya, 11 sekolah ini justru terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) lengkap dengan kepala sekolah, guru, dan siswanya.
Tak hanya itu, 11 sekolah ini pun menerima dana operasional selama bertahun-tahun tanpa adanya aktivitas belajar mengajar.
Adapun 11 sekolah fiktif itu antara lain SD Inpres Yogweme, SD Negeri Wina, SD Inpres Yali, SD Inpres Gelok, SD Negeri Gatini.
Kemudian, SD Negeri Tinalome, SD Negeri Abena, SD Inpres Umaga, SD Negeri Pokegi, SD Inpres Arigi, dan SD Negeri Kagineri.
“Setelah ditunjuk sebagai PLT Kabid SD di Dinas Pendidikan Tolikara, saya melakukan kunjungan ke beberapa distrik dan menemukan ada 11 sekolah negeri fiktif. Sekolah ini tidak ada gedung sekolah, rumah guru, apalagi sarana dan prasarana. Namun di Dapodik terdaftar lengkap, baik administrasi hingga operasional berjalan lancar,” katanya kepada Kompas.com pada Rabu (19/11/2025).
Baca juga: Guru SDN Cemas Baru Dapat 1 Murid dari SPMB 2025, Kades Sebut Ortu Tak Mau Berjudi Nasib Anaknya
Tak hanya sekolah negeri fiktif, Simson Wandik menemukan belasan sekolah dalam kondisi rusak parah dan harus direnovasi agar anak-anak bisa bersekolah di gedung yang layak.
“Dalam kunjungan itu, ada 30 sekolah yang saya datangi. Dari jumlah itu, saya mendapati bahwa 11 sekolah fiktif dan 19 sekolah lainnya rusak parah dan harus diperbaiki agar anak-anak kita di sana bisa sekolah dengan layak,” ujar dia.
Akibat sekolah fiktif ini, kata Simson, ratusan anak tak bisa mendapatkan pendidikan karena hingga kini tak ada bangunan sekolah dan guru.
“Dampak dari sekolah fiktif ini, puluhan anak-anak kami tak bisa sekolah. Mereka tidak tahu menulis, membaca, menghitung, dan tentunya angka pengangguran semakin tinggi,” tuturnya.
Atas temuan sekolah fiktif dan rusak itu, Simson Wandik sudah melapor ke Bupati Tolikara dan menyurat ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk membantu proses pembangunan sekolah dan rehabilitasi bangunan sekolah yang rusak.
“Temuan kami sudah dilaporkan kepada Pak Bupati Tolikara dan kami juga menyurat ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Harapan kami agar Kemendikdasmen bisa membantu kami membangun sekolah yang baru dan merehabilitasi bangunan sekolah yang rusak,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur
Nusa Tenggara Barat (NTB)
penutupan sekolah
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
| Ambulans Tak Bisa Lewat Jalan Kampung, Warga Gotong Jenazah Mantan Kepala Dusun Selama 6 Jam |
|
|---|
| Daftar Hukuman yang Didapat Rizky Kiper asal Bandung di Kamboja Jika Tak Dapat 20 Nomor Orang Kaya |
|
|---|
| Sudah Jadi Tersangka KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Kini Juga Digugat Anak Buahnya Rp 1 Miliar |
|
|---|
| Kades Merengek Diringkus Polisi, Ngaku Hanya Pinjam Uang Desa, Mobil Siaga Digadaikan di Lokalisasi |
|
|---|
| Warga Sidoarjo Panik Saldo ATM Rp 135 Juta Lenyap Tapi Uang Tak Keluar, PIN Telanjur Diintip Orang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Nasib-4-Sekolah-Swasta-Ditutup-Pemkab-Padahal-Sudah-Puluhan-Tahun-Berdiri-Tak-Ada-Murid-Sama-Sekali.jpg)