Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Rizki Kiper Muda Bohong Jadi Korban TPPO di Kamboja, Memang Sengaja Kerja Scammer

Kiper muda asal Bandung, Jawa Barat, Rizki Nur Fadhilah dipastikan bukan korban tindak pidana perdagangan orang atau TPPO di Kamboja.

Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama
BUKAN KORBAN TPPO - Ayahanda Riski Nur Fadhilah, Dedi Solehudin sedang memegang foto anaknya, Riski Nur Fadhilah (18). Rizki dipastikan bukan korban tindak pidana perdagangan orang atau TPPO di Kamboja, Jumat (21/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Kiper muda asal Bandung, Jawa Barat, Rizki Nur Fadhilah (18) dipastikan bukan korban tindak pidana perdagangan orang atau TPPO di Kamboja.
  • Ia secara sadar mendaftar kerja sebagai scammer untuk menipu orang banyak.
  • Keberadaan Rizki kini di Kedutaan Indonesia di Kamboja dalam kondisi aman dan sehat.

 

TRIBUNJATIM.COM - Kiper muda asal Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rizki Nur Fadhilah (18) dipastikan bukan korban tindak pidana perdagangan orang atau TPPO di Kamboja.

Rizki sempat menjadi sorotan publik karena mulanya ditawari main bola di Medan justru berakhir di Kamboja sebagai scammer.

Scammer adalah seseorang atau pihak yang melakukan tindakan penipuan untuk mendapatkan keuntungan, biasanya dalam bentuk uang, data pribadi, atau akses tertentu, dengan cara menyesatkan, memanipulasi, atau membohongi korbannya.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan menjelaskan bahwa Rizki bukan korban TPPO melainkan sengaja berangkat ke Kamboja untuk bekerja sebagai scammer.

Saat ini, Rizki telah berada di Kedutaan Indonesia di Kamboja dalam kondisi sehat.

"Kami melakukan asesmen dan mendapatkan hasil bahwa dia bukan korban TPPO," katanya, dikutip dari Tribun Jabar pada Jumat (21/11/2025).

Baca juga: Rizki Nur Fadhilah Ternyata Bukan Korban TPPO, Keluarga Malah Ngaku Dimintai Ganti Rugi Rp 42 Juta

Alasan Rizki Bohong Jadi Korban TPPO di Kamboja

Informasi itu, kata Hendra, didapatkan dari KBRI.

Hendra juga mengatakan, Rizki berbohong ke orangtuanya akan mengikuti seleksi pemain bola ke PSMS Medan. 

Namun, Rizki melakukan komunikasi dengan orang dari Kamboja dan membuat kesepakatan untuk bekerja.

"Sadar betul bahwa Rizky ini, dia menjadi scammer, nanti di sana jadi scammer," ujar Hendra.

Dengan kehidupan yang keras dan banyak tuntutan, Hendra menyebut Rizki merasa tidak betah dan membuat rekaman video di media sosial beberapa waktu lalu hingga meminta untuk pulang.

"Kami sedang berkoordinasi dengan KBRI di Kamboja untuk proses pemulangan Rizki. Sebab, terdapat klausul dalam perjanjian kerja bahwa harus ada biaya yang dikembalikan ke perusahaan. Nanti, kami akan koordinasikan dengan pak kapolda dan pak gubernur untuk mendukung betul bagaimana nanti untuk pemulangan yang bersangkutan," katanya.

Apabila sudah kembali ke rumah, pihaknya akan memeriksa Rizki terkait kronologi dia hingga berada di Kamboja.

TUNJUKKAN FOTO - Imas Siti Rohanah (52) warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, menunjukkan foto cucunya, Rizki Nur Fadhilah, Selasa (18/11/2025). Rizki menjadi korban TPPO di Kamboja. Paman korban tiap hari salat tahajud agar keponakan cepat pulang ke Indonesia.
TUNJUKKAN FOTO - Imas Siti Rohanah (52) warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, menunjukkan foto cucunya, Rizki Nur Fadhilah, Selasa (18/11/2025). Rizki menjadi korban TPPO di Kamboja. Paman korban tiap hari salat tahajud agar keponakan cepat pulang ke Indonesia. (Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama)

Baca juga: Daftar Hukuman yang Didapat Rizki Kiper asal Bandung di Kamboja Jika Tak Dapat 20 Nomor Orang Kaya

Keluarga Klaim Dimintai Rp 42 Juta

Sementara itu, dari pihak keluarga muncul fakta lain terkait kasus ini.

Nenek Rizki, Imas Siti Rohanah (52), mengungkapkan sebelum video klarifikasi Rizki muncul di media sosial, keluarga sempat dimintai uang oleh terduga pelaku yang memberangkatkan cucunya ke Kamboja.

Menurut Imas, nominal yang diminta mencapai Rp 42 juta sebagai ganti rugi biaya keberangkatan dari Bandung ke Kamboja, termasuk makan, tempat tinggal, dan pengurusan paspor.

"Iya betul kemarin (18/11). Si pelaku itu minta segitu (Rp42 juta). Bilangnya, uang itu buat ganti rugi biaya berangkat dari Bandung ke Kamboja," ujar Imas, Rabu (19/11/2025), dikutip dari Kompas.com.

"Terus katanya buat biaya makan, penginapan, paspor, dan lainnya. Kami di sini jadi sangat khawatir."

Baca juga: Tiap Hari Paman Salat Tahajud agar Rizki Kiper Muda Cepat Pulang, Syok Keponakan Korban TPPO Kamboja

Pelaku Juga Mendesak Keluarga Buat Video Klarifikasi

Imas juga mengatakan, selain meminta uang, terduga pelaku sempat menekan keluarga agar membuat video klarifikasi yang menyatakan Rizki pergi ke Kamboja tanpa paksaan dan tidak mengalami kekerasan.

"Sebelum ada video itu (Fadhil klarifikasi), pelaku sempat minta saya buat klarifikasi atas video ibu."

"Katanya kalau Fadhil itu tidak dipaksa datang ke Kamboja, bukan atas paksaan gitu dan Fadhil tau," ungkap Imas.

Keluarga menolak permintaan itu. Tak lama kemudian, video klarifikasi dari Rizki sendiri muncul dan viral di media sosial.

Imas mengaku sangat cemas dengan kondisi cucunya dan berharap pemerintah dapat segera memulangkannya dari Kamboja.

"Minta doanya agar cepet pulang kesini. Sebenarnya sudah ditangani sama Polresta sama Disnaker, kami cuma disuruh nunggu kabar baiknya," pungkas Imas.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved