Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

UMKM di eks Lokalisasi Dolly Surabaya

Kisah Sutrisno Warga di Kawasan eks Dolly Temukan Harapan Baru Jadi Pelatih Batik

Kawasan eks Dolly tak hanya menyimpan cerita kelam masa lalu, tetapi juga kisah bangkitnya warga yang berusaha membangun hidup baru

|
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Fikri Firmansyah
MEMBATIK - Aktivitas Sutrisno saat mengajar teknik membatik. Mantan pelaku usaha batik di eks Dolly ini kini berperan membina UKM baru binaan Pemkot Surabaya sebagai pelatih batik tulis. 

Di tempat itu, ia mengajar teknik batik tulis, membina UKM baru, dan mengenalkan batik Surabaya kepada masyarakat luas.

Baca juga: Pascapenggerebekan, Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan Eks Lokalisasi Moroseneng: Dirikan Pos PAM

Siapa sangka, langkah meninggalkan usaha pribadi justru membuat kondisi ekonomi Sutrisno lebih stabil.

Sebagai pelatih batik, ia berstatus pegawai kontrak di bawah Pemerintahan Pemkot Surabaya lewat Dinas Koperasi Surabaya dengan gaji Rp4 juta per bulan—lebih tinggi dari pendapatan saat ia menjadi owner.

Yang membuatnya semakin tenang adalah sudah adanya jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan, sesuatu yang tidak pernah ia dapatkan saat menjadi pelaku usaha mandiri.

“Sekarang lebih enak. Gaji pasti, enggak mikir bayar pegawai, dan sudah ditanggung BPJS,” katanya dengan lega.

Jika dulu pendapatan naik-turun mengikuti pesanan, kini setiap bulan ia bisa mengatur keuangan tanpa cemas.

Meski hidup lebih sederhana dibanding masa Dolly yang ramai, ia menyebut hidupnya hari ini lebih barokah dan lebih tenang.

"Enakan gini mas. Nyaman. Lebih tenang dan barokah," ucapnya mengakhiri wawancara.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved