Semarak Ramadan
Terungkap, Setelah Sahur Langsung Tidur Ternyata Punya Efek Seperti Ini, Bahayakah?
Kebiasaan tidur setelah sahur dilakukan oleh kebanyakan orang. Apa bahayanya?
TRIBUNJATIM.COM - Kebiasaan tidur setelah sahur dilakukan oleh kebanyakan orang.
Setelah sahur kebanyakan orang akan melanjutkan waktu tidurnya.
Namun, jika Anda memiliki penyakit pencernaan, kebiasaan itu bisa memperburuk penyakitnya.
Menurut Dr. dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, kebiasaan tidur setelah makan berat akan menyebabkan asam lambung balik arah kembali ke kerongkongan, yang pada akhirnya bisa menyebabkan masalah pada saluran cerna.
Kebiasaan itu dapat memicu gejala GERD (gastroesophageal reflux disease).
Penyakit ini diderita lebih 10-20 persen populasi orang dewasa.
Baca: Tips Mengatasi Asam Lambung Selama Puasa
Adapun gejala khas penyakit ini meliputi rasa panas di dada seperti terbakar dan ada sesuatu yang mengganjal, atau disebut juga sebagai heartburn.
Kebiasaan lain juga perlu dihindari adalah makan berlebihan saat berbuka puasa dan diikuti dengan merokok.
"Kebiasaan ini meningkatkan risiko terjadinya masalah pada lambung seperti dispepsia atau GERD, terutama jika Anda sudah mempunyai penyakit maag sebelumnya," kata dr. Ari dalam keterangannya kepada Kompaslifestyle, Senin (29/5/2017).
Ada juga gejala GERD lainnya termasuk suara serak, radang tenggorokan, batuk kering kronis, terutama pada malam hari. GERD adalah penyebab umum batuk yang tidak dapat dijelaskan.
Baca: Waktu Tidur Terpotong Untuk Sahur, Intip Tips Jitu Berikut Agar Jadi Efektif di Bulan Ramadan
Untuk menyiasatinya, dr.Ari menyarankan agar kita tidak langsung tidur setelah sahur.
Selain itu, hindari makanan yang bersifat terlalu asam dan menyebabkan gas.
Sebaiknya konsumsi air putih atau jus buah, ketimbang teh, kopi, atau minuman bersoda.