Mahasiswa Cipayung Surabaya Minta Polda Jatim Tidak Represif Pada Aksi Kritik Pemerintah
Ratusan mahasiswa dari sejumlah kampus di Surabaya menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu utama Mapolda Jatim, Jumat (22/2/2019).
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ratusan mahasiswa dari sejumlah kampus di Surabaya menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu utama Mapolda Jatim, Jumat (22/2/2019).
Kelompok barisan mahasiswa yang mengatasnamakan Cipayung Surabaya menuntut pihak Kepolisian Jawa Timur menjamin keamanan tidak melakukan tindakan represif.
Terlebih ketika aktivis menyuarakan kritik atau protes pada pemerintah melalui media demonstrasi.
Andik Setiawan (24) anggota HMI Cabang Surabaya menjelaskan, aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap tindakan represif atau pengekangan oleh aparat Kepolisian terhadap aktivis mahasiswa yang melakulan demonstrasi.
(Kubu Jokowi-Maruf Surabaya Tanggapai Santai Laporan ke Bawaslu oleh BPP Prabowo-Sandi)
(Dinyatakan TMS Pemberkasan, Peserta CPNS Kabupaten Madiun Kirim Surat Tembusan ke Presiden Jokowi)
Pihaknya tidak ingin Surabaya yang menjadi baromoter pergerakan aktivis demonstrasi di Jawa Timur mendapat perlakuan represif dari Kepolisian.
"Apabila di Surabaya dan Jawa Timur terjadi kekerasan (Represif) maka nanti ini akan merembet ke lain-lain, karena itulah kami ingin komitmen Kepolisian agar tidak terjadi demikian dikemudian hari," ungkapnya disela aksi Unras tersebut.
Andik menilai mahasiswa harus diberikan ruang kebebasan berpendapat sesuai amanah Undang-undang Nomor 28-E 1998 mengenai demonstrasi menjadi media menyampaikan pendapat publik.
Apabila menyampaikan pendapat dimuka umum dijamin tetapi pihak Kepolisian tidak menjamin itu tidak menjalankannya maka mereka melanggar Undang-undang tersebut.
"Jadi kebebasan berpendapat diberikan kebebasan dari pihak Kepolisian," jelasnya.
(Jenguk Ahmad Dhani di Rutan Medaeng, Capres Prabowo Subianto Nilai Kasus Ini Abuse of Power)
(Istri Sah Suami Bella Luna Ungkap Mahar Rp2 M Sebenarnya adalah Uang Tabungan Anak-anak Mereka)
Andik menyinggung soal tindakan represif di Balikpapan yang diduga sebagai sikap anti kritik pemerintah saat ini.
Menurut dia, pemerintah seakan-akan sedang menutup diri terhadap kritik.
Masih banyak problem di kalangan bawah yang dirasakan masyarakat dinilai tidak dihiraukan oleh pemerintah.
Andik menilai pemerintah tidak terbuka dengan menyebut tidak ada konflik, padahal masih banyak konflik yang terjadi di masyarakat luar.
"Maka dari itu maka Cipayung Surbaya berkomitmen menjaga itu semua, menjaga aktivis kemanusian, aktivis mahasiswa ketika melakukam demonstrasi agar dijaga baik oleh aparat bukan justru mendapat tindakan represif," jelasnya.
(Menteri Ignasius Jonan Resmikan Pos Pengamatan Gunung Ijen di Banyuwangi)
(Berobat ke RSUD Jombang Kini Cukup Daftar Lewat Smartphone)
Dari pengamatan di lokasi perwakilan dari Pda Jatim akhirnya menemui para pengunjuk rasa.