Khofifah Indar Parawansa Minta Dukungan USAID untuk 10 Daerah Termiskin di Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut direktur Badan Pembangunan internasional AS (USAID), Erin E. Mckee di Gedung Negara Grahadi
TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut direktur Badan Pembangunan internasional AS (USAID), Erin E. Mckee di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (21/03/2019).
Pada kesempatan itu, Khofifah Indar Parawansa meminta USAID di Indonesia memberi dukungan pada 10 daerah termiskin di Jatim.
Sesuai data yang ada 10 lokasi di Jatim yang masuk kategori miskiN antara lain Sampang, Bangkalan, Situbondo, Bondowoso dan Kab. Malang selatan.
“Kami ingin 10 daerah yang tingkat kemiskinannya masih tinggi bisa mendapat support dari USAID dalam hal apa saja, baik sektor kesehatan, pendidikan, tenaga kerja serta air bersih,” urai Khofifah.
(USAID APIK Resmikan Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir di Sungai Klorak Mojokerto)
(USAID Sebut 26 Bayi Baru Lahir di Jawa Timur Meninggal Tiap Dua Hari)
Gubernur Khofifah menjelaskan, tingkat kemiskinan di pedesaan masih terbilang 'akut' di Jatim.
Karenanya, dibutuhkan intervensi dari pemerintah dan pihak terkait untuk ikut menurunkan tingkat kemiskinan tersebut.
“Best practice tentang penurunan kemiskinan yang pernah dilakukan oleh USAID diharapkan bisa diterapkan di Jatim,” imbuhnya.
Ditambahkan, ketika kemiskinan di Jatim masih tinggi, maka nilai indeks pembangunan manusia (IPM) juga pasti rendah.
Apalagi, salah satu penyebabnya yakni pendidikan rata-rata lama sekolah di Jatim masih 7,34. Hal ini berarti anak-anak di Jatim rata-rata saat pendidikan SMP banyak yang drop out/DO.
“Kami ingin menaikkan IPM di Jatim, oleh sebab itu kami memberi perhatian lebih pada kualitas dan kuantitas layanan pendidikan yang ada,” terang Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
(Gubernur Jatim Khofifah Ingin Durian Wonosalam Bisa Diekspor ke Tiongkok)
(Khofifah Indar Parawansa Siap Bangun Bumi Perkemahan di Gresik untuk Pelajar Pramuka Jawa Timur)
USAID diharapkan juga memberikan support pada kepala keluarga (KK) perempuan miskin yang menjadi single parent, baik karena nikah dini atau pekerja migran.
Pemprov Jatim juga akan melakukan deteksi dimana terdapat kelomok KK perempuan miskin, maka biasanya tingkat kemiskinan di desanya juga tinggi.
“Pendidikan, nikah dini, dan KK perempuan miskin ini saling berkaitan. Oleh sebab itu, jika USAID melakukan penelitian secara khusus maka akan membantu menurunkan kemiskinan di pedesaan,” terang Gubernur Khofifah yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Kerja.
Ke depan, Gubernur Khofifah berharap, akan lebih banyak kerjasama yang dilakukan USAID di Indonesia dengan Jatim.
Selain itu, project-project yang dikerjakan nantinya diharapkan bisa menjadi role model di Indonesia.