Terungkap, 150 Wanita di Surabaya Jadi Istri Bule, Tapi Bingung Harta Warisan, Padahal
Jika setahun properti peninggalan tak dijual akan menjadi milik negara. Hasilnya akan dihibahkan ke anak hasil perca dan ...
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Puluhan istri ekspatriat atau warga asing di Surabaya berkumpul di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya, Senin (4/12/2017).
Mereka dikumpulkan untuk mendapat pencerahan terkait hak atas asuh anak dan harta warisan alias gono-gini.
Paslanya, selama ini para pelaku perkawinan campuran (Perca) itu ternyata belum semuanya memahami hak mereka saat harus ditinggal suami. Apalagi kecenderungan istri ekspatriat meninggalkan warisan berharga.
Namun, suami mereka yang ekspatriat itu tak berhak memiliki apa pun harta yang dibelinya di Indonesia. Saudara bule tak berhak atas warisan apa pun. Semua milik WNI.
BJ & K, Komunitas Biro Jodoh Lokal dengan 12.500 Anggota, Diserbu TKI Tajir yang Pernah Patah Hati
Bahkan jika dalam waktu setahun properti peninggalan bisa rumah atau tanah dalam waktu setahun tak dijual akan menjadi milik negara. Hasilnya akan dihibahkan ke anak hasil perca.
"Makanya kami undang dan sosialisasikan tata aturan yang berlaku bagi pelaku perkawinan campuran," kata Kepala Dispenduk Capil Surabaya, Suharto Wardoyo.
Disebutkan, sepeninggalan suami atau saat terpaksa cerai, masalah akan muncul. Sebab hampir semua ekspatriat minimal saat meninggalkan istri perempuan Surabaya punya rumah.
Jika yang meninggal suami atau bule semua warisan termasuk harta gono gini semua menjadi hak istri. Namun khusus barang tak bergerak seperti rumah dan tanah, harus dijual.
Pembunuh Sadis Driver Taksi Online di Madura Ditangkap, Astaga Ada Cewek Jadi Eksekutornya
Hasilnya akan diserahkan ke anak atau keuarga istri. Selanjutnya ini yang disebut dihibahkan. "Intinya WNA tak boleh memiliki dan menguasai properti di Tanah air," terang Suharto.
Namun belum semuanya para istri ekspatriat itu memahami mekanisme itu. Pembagian harta warisan dan hak atas asuh anak akan membayangi keluarga WNI jika tak segera diurus.
Saat ini ada sekitar 150 perempuan di Surabaya yang menikah dengan bule. Mereka ada yang bertemu di luar negeri saat bekerja. Ada pula yang bertemu di Surabaya.
Namun begitu memutuskan menikah dengan bule, konsekuensinya harus mengantarkan suami jadi WNI, termasuk mengurus anak segera memutuskan kewarganegaraan.
Usai Jemput Anaknya Sekolah, Wulan Tak Percaya Lihat Suami Lakukan Hal Langka di Kamar
