Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2018

Ogah Jadi Cawagub, Kang Yoto Siap Tantang Gus Ipul dan Khofifah

Konstelasi politik di Jatim makin panas jelang pendaftaran pasangan calon, seiring turun gelanggangnya tokoh PAN satu ini.

SURYA/BENNI INDO
Bupati Bojonegoro Suyoto yang siap maju sebagai Calon Gubernur di Pilgub Jatim 2018. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Konstelasi politik di Jatim makin menarik dan panas menjelang pendaftaran pasangan calon Pilgub Jatim 2018. 

Ini setelah menguatnya munculnya nama Bupati Bojonegoro Suyoto sebagai calon gubernur ketiga, untuk menantang dua pasangan yang sudah dipastikan maju lebih dahulu. Yakni, pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Anas dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

Bupati Bojonegoro, Suyoto, menyebutkan pihaknya telah ditawari DPP Partai Amanat Nasional (PAN) untuk maju dan mencalonkan diri di Pilgub Jatim 2018.

Menurut Kang Yoto, sapaan akrab Suyoto, tawaran tersebut diutarakan langsung oleh DPP kepadanya pekan lalu.

"Saya ditanya DPP pekan lalu, 'bagaimana Kang Yoto berani maju pilgub'? Saya jawab, berani," tegasnya, di Warung Welut Pondok Salak, Wedi, Bojonegoro, Selasa (19/12/2017) malam.

Gelar Pertemuan Tertutup Dengan Gerindra, PAN Usulkan 4 Nama ini Sebagai Cawagub

Jawaban sangat percaya diri muncul, karena Bupati Bojonegoro dua periode ini mengaku dirinya memiliki modal yang cukup untuk ikut running Pilgub Jatim.

Di antaranya, modal basis pemilih muda atau milenial dan pengalaman menjadi kepala daerah.

Menurutnya, dua hal yang selama ini menjadi alasan dua poros yang sudah ada memilih Abdullah Azwar Anas sebagai pendamping Saifullah Yusuf dan Emil Elestianto Dardak menjadi calon wakil gubernur dari Khofifah Indar Parawansa.

"Masih besarnya ceruk yang belum menentukan pilihan ditambah pemilih milenial yang 15 persen perbandinganya menjadi potensi besar," ujar Kang Yoto.

DPP Beri Rekom Bersyarat La Nyalla, Politisi Gerindra Langsung Sesumbar Begini

"Itulah yang menyebabkan Mas Anas dan Mas Emil dimasukkan (sebagi calon wakil gubernur). Yakni, untuk memilih suara milenial," kata Mantan Ketua DPW PAN Jatim ini.

Namun, dibanding menjadi bakal calon wakil gubernur, Kang Yoto menyebut lebih optimistis berada di posisi calon "Jatim 1".

"Saya nggak mau kalau nomor dua (wakil gubernur). Saya nggak mau bersaing di situ. Mending di nomor satu (gubernur), jadi saingannya sama nomor satu," ujarnya.

Dibanding calon yang sudah ada, Kang Yoto mengungkap sejumlah hasil pencapaiannya selama memimpin Bojonegoro.

Berebut Suara Perempuan NU dengan Khofifah, Ketua Fatayat Pimpin Tim Pemenangan Gus Ipul-Anas

Pakde Karwo Tunjuk Renville Komandani Pemenangan Khofifah-Emil

Di antaranya program pengentasan kemiskinan hingga penerapan pola persuasif keterlibatan masyarakat dalam mengelola dan mengantisipasi bencana.

"Kalau bapak ibu mau tanya, programnya berapa, dari mana, untuk apa, hasilnya apa, maka pilih lah saya," ujar Wakil Ketua DPP PAN ini.

"Kalau mau punya pemerintahan, mengolaborasikan seluruh kekuatan, pilihlah saya. Saya tahu, mana yang sekarang menjadi tanggung jawab dan kewenangan gubernur," lanjutnya.

Kang Yoto menyebut, beberapa kewenangan gubernur yang menurutnya sangat luas.

Di antaranya pengelolaan pendidikan yang kini memiliki kewajiban mengatur SMA/SMK.

Banjir Terjang Jombang, Belasan Desa di Tiga Kecamatan ini Terendam Sepinggul Orang Dewasa

Lalu ada pertanian melalui alokasi pupuk, antisipasi bencana, pengembangan antar kawasan, hingga pengelolaan pajak.

Pengetahuan tentang kemampuan bacagub dalam mengelola potensi tersebut, menurut Yoto, yang lantas ditutup dengan memprioritaskan politik aliran.

"Publik tidak tahu, sebenarnya gubernur ini punya kewenangan apa yang menyangkut dengan rakyat. Maka framingnya seolah-olah menjadi politik aliran. Ini kan membelok. Dari isu publik ke isu aliran," jelas mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik ini.

Dengan bekal itulah, ia kemudian siap apabila ditunjuk menjadi calon Gubernur yang diberangkatkan partainya.

"Ini juga menjadi iktiar kami untuk melaksanakan syariat. Sebab, nanti kalau di akhirat ditanya (malaikat), 'Suyoto kamu mengerti Jawa Timur, kamu memiliki pengalaman di antara rakyat Jatim. Kamu dulu kok diem saja?'," ujar Kang Yoto dalam diskusi bersama awak media tersebut.

VIDEO - Terinspirasi Kasus Setya Novanto, Siswa SMP di Gresik Buat Robot Teater Anti Korupsi

Terungkap, Inilah Indentitas Cewek Cantik Aktivis LSM yang Ditemukan Tewas di Hotel Malang

"Nanti akan saya jawab, 'Lo saya siap. Tapi sayang partai kan nggak ngutus'. Aku iki nawakno (menawarkan), Wis siap. Jadi, (karena sudah saya jawab), secara syariat, sudah gugur," pungkasnya.

Sebelumnya, DPW PAN Jatim menyebutkan bahwa Kang Yoto memang masuk di dalam bursa pencalonan internal partai berlambang matahari bersinar ini.

Namun, selain Kang Yoto ada tiga nama yang ditawarkan dan masuk bursa. Yakni, Masfuk (Ketua DPW PAN Jatim), Anang Hermansyah (Anggota DPR RI), Viva Yoga Mauladi (Anggota DPR RI).

"Kalau dari PAN, empat kader potensial itulah yang kami siapkan," tegas Bendahara DPW PAN Jatim yang juga Ketua Fraksi PAN di DPRD Jatim, Agus Maimun. (Surya/Bobby Koloway)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved