Pasar Pagi di Pasar Batu Hasilkan 10 Ton Lebih Limbah Sayuran
Di pagi hari, kondisi pasar di Kota Batu penuh dengan pedagang dan pembeli, mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Di pagi hari, kondisi pasar di Kota Batu penuh dengan pedagang dan pembeli, mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.
Pedagang yang berjualan di sana juga bermacam-macam, tetapi yang paling dominan adalah jualan sayur, ayam, daging, dan jajanan tradisional.
Hampir setiap hari, limbah sayuran di pasar itu mencapai hampir 10 ton lebih.
• 13 Bakal Calon Kades untuk Tiga Desa di Kota Batu akan Hadapi Ujian Tulis Hingga Wawancara
Limbah sayuran itu terdiri dari kembang kol, kulit jagung, klobot jagung, daun singkong, kulit taoge, sawi putih, dan masih banyak lagi.
Sampah-sampah itu ditumpuk jadi satu di kontainer sampah yang sudah disediakan.
Ada sekitar 6 kontainer sampah yang disediakan di Pasar Batu.
Sampah itu nanti di bawa ke TPA Tlekung.
• Grebeg Maulid di Kaki Gunung Panderman Kota Batu, Lima Menit 2 Ton Sayuran Langsung Ludes
Satu pedagang sayur, Sutiah mengatakan, setiap pagi pedagang yang berjualan di sana memang menghasilkan limbah sayuran.
Terlebih paling banyak klobot jagung atau kulit jagung, karena pedagang mengupas kulit jagung dan menjual jagung tanpa kulit jagung.
"Ya pasti banyak sampah kalau habis berjualan. Biasanya kami bersihkan sendiri dan dikumpulkan jadi satu di dekat kontainer. Nanti biar diambil sama petugas sampah dibawa ke TPA," kata dia, Senin (26/11/2018).
• Hadiri Pameran Batu Shining Orchid Week, Wali Kota Batu Rencanakan Bangun Pasar Anggrek
Menurutnya memang seharusnya di Pasar Batu ini memiliki satu lokasi khusus pengelolaan sampah.
Hal itu menurutnya diperlukan agar sampah dari limbah sayuran ini bisa bermanfaat, dan dikelola oleh pedagang.
"Nggak papa sih kalau ada mesin pengelola limbah sayur di Batu. Karena banyak sekali sampah di sini. Bahkan pernah lebih banyak sampahnya dari pada dagangan pedagang. Kadang itu sayuran yang sudah busuk kan juga dibuang di sini, karena nggak dijual," imbuhnya.
Banyaknya sampah di Pasar Batu di pagi hari juga terkadang membuat pedagang yang berjualan di siang hari merasa terganggu.
• Desa Alasmalang Direndam Banjir, Pemkab Banyuwangi Kerahkan Alat Berat
Pasar pagi ada mulai jam 04.00 WIB sampai 06.00 WIB, sedangkan setelah itu, pedagang lainnya berjualan seperti biasa pukul 08.00 WIB hingga sore.
Aisyah, pedagang buah mengungkapkan kalau di pagi hari sampah banyak yang tercecer.
Hal itu membuatnya dan pedagang lainnya merasa terganggu.
• Inilah Alasan Bapenda Kabupaten Malang Bakal Gratiskan Pajak Sarang Burung Walet
"Kasihan yang mau jualan setelah ini. Kan harus bersihkan dulu. Padahal kami nggak ikut berjualan, ya seharusnya kesadaran mereka sendiri, dibersihkan biar nggak kotor seperti ini," ungkapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan, di Pasar Batu disediakan 8 kontainer sampah untuk menampung sampah di sana.
Dari pantauan Surya (TribunJatim.com Network), kondisi kontainer sudah dalam kondisi rusak dan selalu penuh menampung sampah.
Dikatakan Arief, kalau kontainer itu dirasa masih cukup dan mampu menampung sampah.
• Bina Marga PUPR Kota Batu Terjun Langsung untuk Pantau Gorong-gorong yang Tersumbat Tumpukan Sampah
• Dominasi Perolehan Medali Emas, Kecamatan Singosari Jadi Juara Porkab Malang VII 2018
"Ya ada 8 kontainer yang disediakan di sana. Ditaruh di masing-masing titik, yang mudah dijangkau pedagang," kata Arief.
Titik kontainer itu ada di tiga unit pasar, ada di bagian tengah, pasar buah, dan pasar sayur.
Dikatakannya, tahun 2018 ini memang sudah merencanakan proses perencanaan tempat dan mesin pengolahan sampah di area pasar.
"Nanti direalisasikan, perencanaan tahun 2019. Ya pakai anggaran 2019. Diadakan hal itu karena untuk mengurangi jumlah sampah di Pasar Batu setiap hari hampir 10 ton sampah," pungkas Arief. (Sany Eka)