Amiruddin, Pria yang Jalan Kaki dari Sumatera Utara Menuju Banyuwangi Demi Ibu, Tiba di Probolinggo
Aksi heroik Amiruddin, yang bernadzar jalan kaki dari Sumatera Utara menuju Banyuwangi, mendapat perhatian Habib Hadi Zainal Abidin.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Ani Susanti
Dia menganggap penyakit lumpuh itu adalah teguran dari Allah kepadanya yang kerap meninggalkan perintah Allah.
• Kandang & Dapur Warga di Pamekasan Terbakar, 2 Kambing Karapan Terpanggang, Kerugiannya Puluhan Juta
Banyak dosa.
Misalnya warga lain salat Jumat, saya malah asyik mabuk sama teman-teman.
"Salat saya waktu bolong-bolong. Saya anggap lumpuh itu sebagai teguran. Justru setelah lumpuh saya jadi rutin salat malam. Sebelum lumpuh malah tidak sama sekali," papar Amir.
Selama hampir tujuh bulan, dia praktis tidak bisa melakukan aktivitas normal karena lumpuh.
Untuk hidup dan aktivitas sehari-hari dia menggantungkan kepada kakak perempuan dan para tetangga.
Memasuki pertengahan bulan ketujuh sejak dia lumpuh.
Malam itu, Amir menunaikan salat Tahajud.
Dalam doanya, Amir bernazar akan berjalan kaki menuju rumahnya ibundanya di Banyuwangi jika ia diberi kesembuhan.
"Saya nazar, bertekad jalan kaki ke rumah Ibu, ingin sujud di kaki Ibu, perempuan yang telah melahirkan saya. Itu nazar saya. Sebagai anak, saya merasa punya banyak salah kepada ibu," kata Amir.
Keajaiban datang keesokan harinya.
• Viral Video Buah Naga Dibuang ke Sungai di Banyuwangi karena Harga Terlalu Murah, Cek Faktanya
Malam dia bernazar itu, tiba-tiba paginya Amir bisa mengangkat kaki untuk jalan.
Pelan-pelan saya bisa berjalan normal.
"Sejak itu, saya menyusun rencana untuk memenuhi nazar saya," ungkap Amir.
Maka pada 20 November 2018, tepat peringatan Maulid Nabi, dia berangkat dari rumah.