Sembilan Desa di Tulungagung Terdampak Kekeringan, BPBD Kirim Air Bersih Setiap Hari
Kemarau panjang, sembilan desa dari lima kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, kesulitan air bersih.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kemarau panjang, sembilan desa dari lima kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, kesulitan air bersih.
Namun jumlah ini masih lebih baik jika dibandingkan tahun 2018 lalu.
"Tahun lalu, ada 15-16 desa yang mengalami kesulitan air bersih. Tahun ini stagnan di sembilan desa," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Suroto, Minggu (6/10/2019).
Untuk mengatasi kondisi kekeringan ini, BPBD Tulungagung mengirimkan air bersih sejak Juli 2019.
Setiap hari BPBD Tulungagung mengirimkan 6-7 rit truk tangki air, dengan kapasitas 8000 liter.
Karena keterbatasan armada, pengiriman dilakukan secara bergilir.
• Sembilan Kali Curi Ayam Bangkok, Ulah Pencuri di Tulungagung Berakhir setelah Terekam CCTV
• KPU Kota Blitar Tunggu Informasi Resmi Soal Syarat Calon Kepala Daerah Tak Pernah Mabuk dan Zina
"Diprediksi akhir Oktober atau awal November hujan mulai turun. Tapi selama warga membutuhkan, kami akan terus mengirim air," sambung Suroto.
Terkait anggaran penanggulangan kekeringan, menurut Suroto sudah dialokasikan lewat BPBD.
Bahkan jika masih kurang, BPBD Jawa Timur akan turun membantu.
"Berapa pun masyarakat butuhkan, berapa pun yang mereka minta akan kami bantu," tegas Suroto.
Lebih jauh Suroto mengungkapkan, beberapa desa berhasil keluar dari kondisi kekeringan.
Salah satunya faktor keberadaan Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum (Hippam).
• Kades Ngantru Tulungagung Bantah Ada Markup Proyek Pengurukan Lapangan Desa
• Sekretariat DPRD Tulungagung Akan Mengusulkan Kenaikan Tunjangan Perumahan dan Transportasi
Mereka berhasil mengelola sumber-sumber kecil untuk dialirkan ke sumber yang lebih besar, kemudian disalurkan dengan mesin.
Namun sebagai pihak yang membantu penduduk yang terdampak kekeringan, BPBD memberikan sejumlah rekomendasi.
Di antaranya dengan membangun embung-embung dan membuat sumur bor.
"Embung berfungsi menampung air saat hujan, kemudian dimanfaatkan saat kekeringan," pungkas Suroto. (David Yohanes)
• Rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Jawa Timur Tunggu Keputusan Presiden
• 5 Bulan Lebih Jatim Belum Diguyur Hujan, Ribuan Warga Salat Istisqa Bersama Ulama dan Forkopimda
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: