Kagetnya Pemilik Cucian Mobil Saat Digerebek Polisi Blitar, Enak-enak Lihat TV Langsung Dibekuk
Kagetnya Pemilik Cucian Mobil Saat Digerebek Polisi Blitar di Rumah, Enak-enak Lihat TV Langsung Dibekuk.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
Kagetnya Pemilik Cucian Mobil Saat Digerebek Polisi Blitar, Enak-enak Lihat TV Langsung Dibekuk
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Tak hanya di perkotaan, namun peredaran pil koplo atau dobel L juga sudah merambah ke pedesaan.
Tak terkecuali, wilayah pelosok di Kabupaten Blitar pun, juga sudah dijadikan pasar buat para pelaku untuk mengedarkan barangnya.
Itu diketahui setelah petugas menangkap Kohin (32), pemilik cucian mobil edarkan pil koplo yang ada di Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan.
• Waspada DBD Jelang Musim Hujan, Dinkes Kota Blitar Siapkan Program Satu Rumah Satu Jumantik
• Depresi, Ibu Asal Malang Ajak Anaknya Berusia 5 Tahun Panjat Patung Bung Karno di Blitar
• Kenalkan Diri Jadi Bakal Calon Bupati Blitar, Abdul Aziz Bagi-bagi Voucher Diskon Belanja UMKM
Ia ditangkap di rumahnya, yang juga dijadikan tempat usaha cucian mobilnya, Kamis (17/10) malam kemarin. Saat ditangkap, ia lagi santai di depan televisi.
"Saat kami datang, dia lagi menghitung uang. Itu diduga dari hasil penjualan pil koplo, termasuk ditemukan bukti transfer sebanyak dua lembar atau senilai Rp 940.000. Kami menemukan pil sebanyak 16 butir," kata AKP Didik Suhardi Kasat Narkoba Polres Blitar.
Selain menangkap Kohin, petugas juga menangkap temannya, Dodi (35), warga Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Ia diduga sebagai pemasok pil dobel ke Kohin. Saat ditangkap, dia sedang berada di rumahnya Kohin dan sepertinya sedang totalan dari hasil penjualan pil tersebut.
"Ada bukti transferan ke Dodi dari Kohin. Itu diduga buat pembayaran pil. Sebab, ada pengakuan dari Dodi kalau ada pembayaran uang yang kurang, dari pembelian pil sebanyak 1.000 butir (atau senilai Rp 1 juta). Namun, baru dibayar Rp 940.000 dengan melalui transfer sehingga mau diambil oleh Dodi," ujarnya.
Namun, saat mau mengambiil uang atas kekurangan pembayaran itu, petugas mengendusnya. Begitu saat totalan sambil menengak minuman, petugas dan langsung menangkapnya.
Selama ini, Kohin jadi pengecer pil koplo di wilayahnya. Kebanyakan pembelinya adalah anak-anak pelajar, dengan harga Rp 25.000 per 20 butir.
Katanya, itu jenis pil yang kualitasnya kurang bagus. "Dia sudah lama melakukan jual beli itu atau sejak keluar dari penjara dua tahun lalu atas kasus dugaan perampokan di Kota Blitar," ungkapnya.
Ternyata, disamping membuka usaha cucian sepeda motor dan mobil, dia juga sebagai pengecer pil koplo. Omsetnya lumayan untuk kalangan di desa karena bisa menghabiskan penjualan pil sebanyak 2.000 butir dalam waktu sebulan.
Untuk pembelinya, mereka harus datang ke rumahnya, dengan berpura-pura seperti akan mencucikan sepeda motornya atau mobilnya.