Pemkot Batu Wacanakan Program Alihkan Pelajar Naik Angkot ke Sekolah
Pemerintah Kota Batu berencana akan memanfaatkan angkutan kota sebagai transportasi pelajar di Kota Batu.
Penulis: Benni Indo | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Pemerintah Kota Batu berencana akan memanfaatkan angkutan kota sebagai transportasi pelajar di Kota Batu.
Wali Kota Dewanti Rumpoko menjelaskan, rencana itu sudah dalam pembahasan.
Dewanti mengatakan, pemanfaatan angkutan kota itu sebagai solusi agar pelajar tidak menggunakan sepeda motor saat berangkat ke sekolah.
“Kan pelajar seharusnya tidak boleh menggunakan roda dua. Juga surat-suratnya terkadang tidak lengkap. Ini upaya kami juga untuk mengurangi kecelakaan,” ujar Dewanti.
(Pasien Anak Kecanduan Gadget Naik Tiga Puluh Persen, RSUD Dr Soetomo: Ada yang Tak Mau Sekolah)
Dewanti juga meminta agar Dinas Perhubungan Kota Batu mempelajari transportasi pelajar di Kota Malang.
Dewanti ingin agar angkutan pelajar bisa efektif di Kota Batu.
“Ya saya minta kajian teknisnya agar apa yang kurang dari Kota Malang bisa diterapkan di Kota Batu. Tentunya kami akan mempelajari itu,” kata Dewanti.
Kepala Bappeda Kota Batu M Chori menjelaskan saat ini sedang mengkaji teknis terhadap pemanfaatan angkutan kota menjadi angkutan pelajar.
Pihaknya juga mempelajari hal-hal yang kurang dari penerapan Pemkot Malang.
Menurut Chori, kajiannya antara lain 'apakah bisa angkutan kota beroperasi melayani pelajar pada pagi dan siang hari ?'.
Pasalnya, di jam itulah aktivitas pelajar terlihat, yakni antara berangkat dan pulang sekolah.
“Sudah ada pertemuan antara Dishub dengan sopir angkota. Bagaimana dalam rangka memberdayakan angkutan supaya bisa lebih baik angkutannya, selama ini kan kendaraannya kurang," ucap Chori.
"Nah sedang kami kaji apakah dalam waktu tertentu pagi atau siang bisa dioptimalkan, kajiannya 2019 ini,” ujar Chori.
(Komnasdik Jatim Tekan MoU Dengan Sekolah di Gresik Utara. Tujuannya ini)
Chori juga mengatakan kalau Pemkot Batu telah menyiapkan dana sebanyak Rp 2 M.
Dana itu juga dalam kajian apakah nantinya bentuknya untuk subsidi silang atau tidak. Pasalnya, diharapkan pelayanan terhadap pelajar ini bebas biaya, atau gratis.
Ketua Aliansi Pengemudi Penumpang Umum (APMPU) Kota Batu Heri Junaedi saat ditemui Surya menjelaskan bahwa wacana memanfaatkan angkutan kota untuk pelajar merupakan usulan dari pihaknya sejak tahun lalu.
“Wacananya diterapkan pada 2020. Nanti akan diadakan angkutan anak sekolah gratis Mulai pukul 6 sampai 8 pagi dan pukul 12 sampai 2 siang. Di luar jam itu anak sekolah tetap bayar,” ujar Heri.
Meskipun begitu, para pelajar hanya bayar 50 persen saja dari tarif normal.
Namun, setengah tarif sisanya disubsidi langsung oleh sopir. Akibatnya, sopir menanggung sendiri. Tidak ada bantuan dari pemerintah untuk tarif pelajar.
“Tarif pelajar 50 persen. Para sopir yang menanggung sendiri, sementara pelajar andalan sopir. Apalagi sekarang ada angkutan online, pendapatan kami turun sampai 50 persen,” katanya.
Saat ini ada 350 angkutan kota yang beroperasi di Kota Batu. Sementara jumlah sopirnya ada sekitar 400 an sopir.
Reporter: Surya/Benni Indo
(Fenomena Kenakalan Remaja di Surabaya, Pemkot Optimalkan Pendekatan Sekolah hingga Keluarga)
(Pasien Anak Kecanduan Gadget Naik Tiga Puluh Persen, RSUD Dr Soetomo: Ada yang Tak Mau Sekolah)