Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Guru di Lamongan Pukul Kepala Siswa Pakai Tiang Besi, Ledekan 'Nangka Busuk' Berujung Penganiayaan

Siswa MA di Lamongan dipukul guru pakai tiang besi. Bermula ledekan 'nangka busuk' berujung penganiaayan.

ISTIMEWA
Ilustrasi SMA 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Dunia pendidikan di Lamongan tercoreng.

Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA), SHP (14) asal Desa Dagan, Kecamatan Solokuro menjadi korban penganiayaan diduga dilakukan oleh oknum guru, S.

Insiden yang terjadi di pintu gerbang sekolah pada Sabtu (18/1/2020) malam itu mengakibatkan korban mengalami luka di bagian pelipis kiri akibat pukulan besi tiang volly ball yang diayunkan terduga S.

Tragedi Selfie Berujung Tragis di Bengkulu, Jembatan Gantung Runtuh saat Banjir, Banyak Nyawa Hilang

Saat kejadian, korban sampai tidak sadarkan diri saat tiba di rumahnya.

Kejadian ini dipicu ketika antara sang guru dengan korban saling ledek.

Tanpa diketahui maksudnya, korban yang malam itu bertandang ke sekolah untuk cap tiga jari ijazah, tiba-tiba muncul ledekan dari sang guru.

Terucap dari mulut sang guru saat ada di lantai dua gedung sekolah, korban disebut seperti nangka busuk.

Entah bagaimana, celetukan sang guru S itu kemudian dibalas oleh korban dengan ledekan yang mungkin membuat S tersinggung.

Korban yang kala itu sudah berada di pelataran sekolah, dipanggil S untuk berhenti.

FAKTA BARU Pembunuhan Ibu Mertua Sekkab Lamongan, Polisi Tangkap 1 Tersangka & Periksa 10 Saksi

Padahal korban sudah menaiki sepeda motornya untuk pulang ke rumah.

Korban masih menghargai gurunya.

S turun dari gedung sekolah lantai dua dan tiba-tiba mencabut tiang besi volly ball.

Kakek Madura Cabuli Gadis SMP hingga Hamil 2 Bulan, Kecurigaan Ortu Terkuak, Sempat Tes di Dua Bidan

Sejurus kemudian tiang besi yang bisa dibongkar pasang itu dipukulkan ke bagian kepala korban, tepat mengenahi pelipis kiri korban hingga mengalami luka robek.

Menurut orang tua korban, Ngatum (53) mengatakan, setelah mendapat pukulan, korban pulang dan setiba di rumah langsung pingsan.

"Malam itu juga saya bawa ke rumah sakit," kata Ngatum kepada TribunJatim.com di ruang tunggu Sat Reskrim, Senin (20/1/2020).

Ilustrasi penganiayaan terhadap seorang pria
Ilustrasi penganiayaan terhadap seorang pria (Tribunnews.com)

Tidak sampai dirawat inap, korban bisa dibawa pulang.

Mengetahui apa yang terjadi pada anaknya, Ngatum beriktikad baik menemui terduga, S.

Ia meminta pertanggungjawaban atas prilaku sang guru terhadap anaknya, termasuk biaya pengobatan.

Cerita Pasutri di Bima Cabuli Anak Angkat Bertahun-tahun, Korban Lapor Saat Dewasa, Sejak Usia 15

Kesepakatan damai dicapai dan ditunggu kedatangan pelaku di rumah orang tua korban, namun terduga tidak juga datang.

"Sampai hari Senin tadi ini tidak datang juga ke rumah, " ungkap Ngatum.

Karena S dinilai sudah tidak ada iktikad baik, akhirnya Ngatum bersama korban bertandang ke Polres Lamongan untuk melaporkan perkara dugaan kasus penganiayaan ini.

Penyebab Siswa SMK Surabaya Gantung Diri & Rekam Detik-detik Aksi Terungkap? Wasiat Bicara Cita-cita

"Tidak ada kata damai, perkara tetap lanjut, " tandas Ngatum.

Hingga berita ini dikirim, Ngatum, korban, dan teman korban sebagai saksi masih dimintai keterangan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). (Hanif Manshuri) 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved