Santainya Pria Blitar Saat Polisi Geledah Baju, Malah Tawari Makan Tahu Lontong, Fakta Terkuak Juga
Banyak cara dilakukan oleh para pengedar pil dobel L, untuk menyembunyikan barangnya, agar bisa mengelabuhi petugas.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
Santainya Pria Blitar Saat Polisi Geledah Baju, Malah Tawari Makan Tahu Lontong, Fakta Terkuak Juga
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Banyak cara dilakukan oleh para pengedar pil dobel L, untuk menyembunyikan barangnya, agar bisa mengelabuhi petugas.
Jika kapan hari, seorang pelaku menyembunyikan barangnya di dalam permen, namun kali ini lebih unik.
Sebab, pil dobel L itu disembunyikan di dalam tahu lontong. Karuan, itu menyulitkan petugas, yang menggeledahnya. Bahkan, ia hampir saja bisa lolos kalau tak ada petugas yang jeli.
• Edarkan 1403 Pil Dobel L, Dua Remaja Dicokok Polisi, SPBU Pandanrejo Kota Batu Jadi Lokasi Transaksi
• Jemur Celana, 4 Napi Lapas Magetan Terbongkar Bawa 2000 Pil Dobel L, 1 Asal Kenjeran Surabaya
• Ambil 30 Ribu Pil Doble L di Kosan, Pria Kediri Dituntut Lima Tahun Penjara dan Denda Rp 800 Juta
Itu terjadi saat petugas menangkap Yani (23), warga Desa Slorok, Kecamatan Garum, Blitar. Ia ditangkap di dekat lapangan sepak bola, yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya, Kamis (19/2) malam.
"Saat itu, dia habis bertransaksi, lalu kami tangkap. Kami temukan barang sebanyak 14 butir, yang merupakan sisa yang dijual," kata Kasat Narkoba Polres Blitar AKP Didik Suhardi, Jumat (20/2).
Menurutnya, malam itu dia habis menjual barang pada seseorang. Yakni, sebanyak 14 butir dan laku Rp 50.000. Setelah itu, ia pulang dengan mengendarai sepeda motor sendirian. Namun, saat melintas itu, ia berpapasan dengan petugas yang sudah lama mencarinya. Melihat buruannya muncul, petugas langsung menguntitnya.
Tak lama kemudian, ia berhenti di dekat lapangan sepak bola, yang kondisinya gelap. Entah apa yang akan dilakukannya, dia hanya duduk terdiam di atas sepeda motornya. Khawatir ia akan menghilang lagi, petugas langsung mendekatinya.
"Namun, saat digeledah, petugas tak menemukan barang. Bahkan, ia sangat santai karena memang tak menyimpan barang di tubuhnya," ujarnya.
Tak percaya kalau ia tak membawa barang karena habis bertransaksi, petugas tak langsung melepasnya. Barang bawaan, yang ada di sepeda motornya, juga terus diamati petugas. Dan, petugas melihat ada bungkusan plastik menggantung di bawah stir sepeda motornya.
Ketika ditanya, itu barang apa, tambah Didik, ia menjawab tahu lontong, yang baru dibeli dari perempatan traffic light Garum. Itu berjarak sekitar 5 km dari rumahnya.
"Petugas sempat tak punya pikiran akan membukanya. Malah, ia menawari ke petugas. Katanya, kalau bapak mau, nggak apa-apa. Saya baru beli kok," ujarnya.
Untungnya, petugas tak langsung balik kucing. Namun, ada petugas yang jeli dan menyuruh pelaku membukanya. Saat membuka bungkusnya itu, ia terlihat cukup santai. Mungkin saja, ia merasa tak akan menemukan barang di dalamnya. "Lho, pak tahu lontong, masa nggak percaya," ujar Didik menirukannya.
Meski jelas-jelas itu tahu lontong, namun petugas tak langsung percaya begitu saja. Hasilnya, luar biasa insting petugas itu. Setelah dibongkar dan dibolak-balik isinya, ditemukan bungkus plastik kecil, yang disembunyikan di dalam tahu lontong itu. "Lah, ini apa?," ujar petugas sambil menunjukkan bungkus plastik kecil yang berisi 14 butir pil dobel L dia tidak bisa berkutik.
Dan malam itu, ia langsung dibawa ke Polres Blitar. Menurut Didik, selama ini dia itu sulit diendus karena cukup rapi transaksinya.
Sering kali, ia menyembunyikan barang itu dengan pura-pura bawa bungkusan makanan atau instrumen lainnya.
Penulis : Imam Taufiq
Editor : Sudarma Adi