Berita Terpopuler
BERITA TERPOPULER JATIM: Pria Lari saat Mancing Sebelah Makam hingga Terduga Covid-19 Keluyuran
Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jatim terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (1/4/2020). Simak lengkapnya!
TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jatim terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (1/4/2020).
Pada berita terpopuler Jatim hari ini, dibuka dengan pria Blitar lari terbirit-birit saat asyik mancing di sungai sebelah kuburan.
Lalu ada juga warga Panarukan diduga positif Covid-19 malah keluyuran.
Para tetanggapun takut hingga melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
• VIRAL TERPOPULER: 1 Keluarga Tinggal di Atas Pohon hingga Dokter Beri Konsultasi Gratis Virus Corona
Terakhir, update Corona di Jawa Timur.
Kasus pasien positif Covid-19 per Selasa (31/3/2020) mengalami perlambatan, penyebabnya diungkap oleh gugus kuratif.
Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (1/4/2020) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:
1. Asyik Mancing di Sungai Sebelah Kuburan, Pria Blitar Lari Terbirit-birit, Sebabnya Bikin Heboh Warga

Siapapun pemancingnya pasti akan terperanjat kaget dan ketakutan.
Sebab, bukan ikan yang tersangkut di kail pancingnya melainkan malah mayat.
Apalagi, ia memancing sendirian dan di tempat yang sepi atau di sebelah kuburan.
Itu lah yang dialami oleh Robianto (38), warga Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Blitar ini.
• BERITA TERPOPULER SELEB: Penampilan Krisdayanti hingga Celetukan Maia Estianty ke Annisa Pohan
Ia langsung lari terbirit-birit karena menemukan mayat, yang tersangkut kail pancingnya.
Itu terjadi saat dirinya memancing sendirian, Selasa (31/3/2020) siang sekitar pukul 11.00 WIB.
Meski siang hari, namun lokasi yang dipakai tempat memancingnya itu sepi.
Sebab, itu berada di sebelah makam umum desa setempat atau berjarak sekitar 4 km dari rumahnya.
Tepatnya, di bawah jembatan Kali Sebeng.
• Kagetnya Pria Blitar Temukan Hal Aneh Tersangkut Kail Pancing, Warga Geger: Lokasi Sebelah Kuburan
"Kalau jembatannya itu ramai dilewati kendaraan (karena merupakan jalur antarkecamatan, yakni Kecamatan Kesamben ke Kecamatan Binangun). Namun, kalau di bawah jembatan itu, ya sepi karena dekat kuburan," kata Kapolsek Kesamben Iptu Eko Sujoko.
Kata Robianto, menurut Eko, ia sering memancing di tempat itu karena banyak ikannya.
Apalagi, saat ini airnya agak dalam karena hujan.
Namun, baru melemparkan kailnya yang pertama, itu menyangkut benda yang ada di dalam air atau tak terlihat.
Karuan, ia memaksa untuk menariknya meski terasa berat.
Begitu ditarik paksa, ia langsung terperanjat kaget.
Sebab, muncul sosok mayat, di hadapannya.
Ternyata, kail pancingnya itu menyangkut kaos mayat tersebut.
• Nafa Urbach Soroti Kabar Syekh Puji Nikah Lagi dengan Bocah 7 Tahun: Contoh Buruk, Tak Bermoral
"Seketika itu, ia langsung meninggalkan pancingnya dan lari ke perkampungan (berjarak sekitar 20 meter)," paparnya.
Dengan tergopoh-gopoh, ia berlari ke perkampungan terdekat.
Tak lama berselang, ia bertemu Wahyudi (50), yang sedang duduk-duduk di tempat usaha las-nya, yang ada di depan rumahnya.
Ia memberi tahu, kalau dirinya menemukan mayat.
Saat itu, dia belum tahu, mayat itu laki-laki atau perempuan.
2. Warga Panarukan Diduga Positif Covid-19 Keluyuran, Tetangga Takut Sampai Lapor Polisi: Pak, Tolong!

Warga Desa/Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo tengah resah.
Pasalnya, ada warga yang diduga positif virus Corona atau Covid-19 menolak untuk diisolasi.
Bahkan, meski hasilnya dinyatakan positif, pasien terduga Covid-19 itu masih keluyuran ke rumah tetangga.
Akibatnya, banya warga yang takut dan berlarian menjauh dari orang tersebut.
"Pak minta tolong bawa orang itu, saya dan tetangga disini takut," ujar salah seorang warga kepada awak TribunJatim.com, Selasa (31/3/2020).
• Kehidupan Raja Thailand saat Wabah Corona, Boyong 20 Selir Isolasi Diri di Hotel Mewah, Warga Marah
Tak hanya itu, reaksi penolakan terhadap warga yang dicurigai terinfeksi virus Corona itu, membuat puluhan warga mendatangi Mapolsek Panarukan dan Dinas Kesehatan.
"Ya tadi Polsek sempat didatangi warga," ujar Sudpendi, Kapolsek Panarukan.
Kapolsek menjelaskan, pihaknya telah meminta warga itu agar mau untuk diisolasi ke rumah sakit.
Akan tetapi warga itu menolak dan ingin tetap di rumahnya.
"Sampai saat ini saya tidak memgetahui orang itu sudah kontak dengan siapa saja," katanya.
3. UPDATE CORONA di Jatim, Penambahan Positif Covid-19 Melambat, Gugus Kuratif: Terbentuk Herd Immunity

Kepala Gugus Kuratif Joni Wahyuhadi menyebut, saat ini pertumbuhan dan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur mulai melambat.
Hal itu terbukti dari penambahan kasus positif Covid-19 yang tidak melonjak dan bertambah dalam jumlah besar.
“Kalau kita lihat perkembangan kasus Jatim yang tampak, penambahan yang konfirm positif maupun yang naik ke PDP dan dari PDP sekarang tidak cepat,” kata Joni, dalam jumpa pers, Selasa (31/3/2020) petang.
Sebagaimana diketahui per Selasa (31/3/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Jatim ada sebanyak 93 kasus.
• Drama Wanita Pasien Corona Kabur dari Isolasi Rumah, Teriak Cari Suami, Fakta Kondisinya Memilukan
Bertambah dua kasus dibandingkan Senin (30/3/2020).
Sedangkan PDP, bertambah menjadi 420 orang dibandingkan sehari sebelumnya ada 336 orang.
Sedangkan untuk ODP memang ada kenaikan yang signifikan.
Di mana jumlah ODP ada 6.565.
Sehari sebelumnya 5.812 orang.
“Kalau ODP naik jumlahnya, ini berita baik karena ini adalah bukti ada tracing yang bergerak. Dan sudah banyak yang dalam pemantauan. Yang kita amati PDP yang naik menjadi terkonfirmasi positif melambat, ini tanda mulai terbentuk herd immunity melawan covid-19,” kata Joni.
• Terekspos Penampilan Krisdayanti Rapat Paripurna di Rumah karena Corona: Bismillah, Selamat Bekerja
Jika perlambatan ini bisa terus berlangsung, maka dikatakan Joni, prediksi puncak wabah Corona yang dihitung akan terjadi Mei bisa diperpendek.
Tak hanya itu, Joni juga menyebut, saat ini pasien yang datang ke RSUD Dr Soetomo juga tidak seberat kasus yang terdahulu.
“Sekarang yang datang ke RSUD Dr Soetomo terbilang sedang dan ringan artiya sudah ada imunitas di masyarakat atau yang disebut dengan herd immunity,” tegas Joni.
Meski begitu Joni mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada dan terus menggunakan masker saat keluar rumah.
Sebab bagi masyarakat yang ada di wilayah atau daerah terjangkit.