Tak Hanya Makanan Tercemar Tikus, Dinkes Tulungagung Juga Temukan Produk Kedaluwarsa dan Tak Layak
Saat sidak, tim Dinas Kesehatan Tulungagung temukan makanan dimakan tikus hingga produk kedaluwarsa.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Tim Dinas Kesehatan Tulungagung menemukan makanan curah dimakan tikus, saat melakukan inspesi mendadak ( sidak ) di retail, toko modern, dan tradisonal yang menjual produk pangan, Jumat (8/5/2020).
Temuan itu hanya satu dari sejumlah pelanggaran yang ditemukan petugas, dalam rangka pengawasan keamanan pangan.
Menurut Kepala Seksi Perbekalan dan Farmasi Dinkes Tulungagung, Masduki, ada 19 sarana penjualan makanan yang diperiksa.
Setidaknya ada empat pelanggaran yang ditemukan tim, sehingga menilai sejumlah makanan tidak layak dikonsumsi.
“Hama tikus itu salah satu yang kami temukan,” terang Masduki, Jumat (8/5/2020).
Temuan lainnya, masih ada produk pangan yang dijual tanpa izin edar.
Ada pula temuan produk kedaluwarsa yang masih dijual.
• Kondisi Rumah Sempit, 5 OTG Corona Kluster Pabrik Rokok Tulungagung Isolasi di Puskesmas Ngletih
• Puskesmas Simo Tulungagung Ditutup, Satgas Tracing Orang Pernah Kontak Dokter Positif Corona
Pada makanan curah, ada produk yang tidak layak dicampur dengan produk baru.
Serta program pembersihan tidak dilakukan, sehingga debu mengontaminasi makanan yang dijual.
“Semua temuan kami berikan peringatan, supaya ada perbaikan,” tegas Masduki.
Tim Dinkes Tulungagung juga menemukan makana beku (frozen) yang dijual tanpa memperhatikan ketentuan.
Menurut Masduki, makanan beku seharusnya disimpan pada suku minus 18 derajat celsius.
• UPDATE CORONA di Tulungagung Kamis 7 Mei, Satu Pasien Positif Covid-19 Sembuh, Langsung Dipulangkan
• Naik Pitam Ban Motornya Kena Muncratan Sabun, Pria Tulungagung Pukuli Bocah 12 Tahun Bertubi-tubi
Namun yang ditemukan, makanan disimpan pada suhu minus 15 derajat celsius.
“Kecuali pada makanan yang langsung dijual, minus 5 derajat celsius masih bisa ditoleransi,” sambung Masduki.
Untuk produk parsel, tidak ditemukan pelanggaran.

Dari pemeriksaan sampel parsel, semua produk yang dijual di dalamnya dinyatakan layak.
Tidak ada makanan yang kedaluwarsa, kemasan kaleng yang dipakai juga utuh, tidak berkarat maupun rusak.
Lebih jauh Masduki meminta masyarakat cerdas dalam membeli makanan.
• Gugus Tugas Covid-19 Tulungagung Minta Pelacakan Diperluas ke Pabrik Rokok Trubus Alami
• Gelar Razia Serentak, Polisi Sita Ratusan Botol Miras di Blitar, Penjual Dikenai Pasal Tipiring
Selain memeriksa ulang kemasan dan batas kedaluwarsa, cek pula kelayakan makanan.
“Menjelang Lebaran biasanya permintaan tinggi. Kondisi ini sering dimanfaatkan penjual nakal,” pungkas Masduki.
Editor: Dwi Prastika