Komentar Ahmad Dhani soal Kasus Novel Baswedan, Bandingkan dengan Perkaranya: Sinyal Pada Masyarakat
Musisi Ahmad Dhani ikut mengomentari kasus yang dialami penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
"Jadi itu semua bertolak belakang dengan fakta-fakta yang ada sekarang dan itu kami selalu sampaikan di semua tahapan proses."
"Agar kejanggalan-kejanggalan ini dihentikan tapi dengan jumawa diterus-teruskan bahkan ancaman hukumannya satu tahun dibuat," ungkap Novel.

Menurut Novel tuntutan satu tahun ini menghina dirinya.
"Seolah-olah saya tidak tahu, mau mengejek saya atau mau menantang ayo satu tahun, mau ngapain kalian, seolah-olah seperti itu tantanganya."
"Saya melihatnya ini keterlaluan," kata dia.
Selain itu, Novel juga merasa bahwa tuntutan satu tahun menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, Presiden Jokowi juga telah meminta agar kasus yang dialaminya ditangani dengan serius.
• Novel Baswedan Tiba-tiba Minta 2 Terdakwa Kasus Siram Air Keras Dibebaskan: Daripada Mengada-ngada
Namun, yang terjadi justru banyak kejanggalan-kejanggalan yang sudah terlampau jelas.
"Sangat terus terang ketika saya mendengar dari media satu tahun, saya kaget ini sudah sedemikian beraninya saya tidak tahu, jangan-jangan tuntutan ini juga menghina presiden."
"Karena apa presiden perintahkan untuk periksa benar-benar tapi berani dengan terang-terangan, dengan vulgar membelokkan fakta, menghilangkan saksi-saksi, menghilangkan bukti-bukti, menuntut satu tahun," jelas Novel.
Ancaman satu tahun penjara juga sangat tidak wajar bagi penyerang aparatur hukum seperti dirinya.
"Kalau level penganiayaan tertinggi, penganiayaan berencana, berat, berencana, dilakukan terhadap aparatur artinya pemberatan."
"Ditutup satu tahun kita lihat di mana yang begitu," sambung Mantan Anggota Polisi ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ahmad Dhani Bandingkan Kasusnya dengan Novel Baswedan: Padahal Saya Tidak Mencelakai Siapapun dan Novel Merasa Dihina Dengar Tuntutan 1 Tahun Penjara Terdakwa: Jangan-jangan Juga Menghina Presiden.