Prihatin Dengan Kasus Rudapaksa Janda Muda di Bangkalan, Kajari: Jangan Sampai Terjadi Lagi
Kajari Bangkalan Emanuel Ahmad mengimbau agar tragedi pemerkosaan terhadap janda muda asal Desa Bandang tidak pernah terulang kembali.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ahmad Faisol
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Bangkalan Emanuel Ahmad mengimbau agar tragedi pemerkosaan terhadap janda muda asal Desa Bandang Laok Kecamatan Kokop tidak pernah terulang kembali di Kota Dzikir dan Shalawat itu.
Hal itu disampaikan Ahmad ketika hadir di acara tahlil mendiang SR, Jumat (10/7/2020).
"Jika terjadi lagi, ibarat kita menepuk air kena muka sendiri," ungkap Ahmad.
Ia hadir bersama Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra, Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron, dan Ketua DPRD Bangkalan Muhamad Fahad.
"Mudah-mudahan kami sebagai penegak hukum bisa menggelar penyuluhan ke desa-desa. Sehingga tragedi seperti ini tidak terjadi lagi," harapnya.
• Beberkan Rencana Pembangunan, Bupati Malang Optimis Wilayahnya Semakin Produktif dan Berkembang
• RT/RW Gunung Anyar Siap Menangkan Machfud Arifin: Cak Machfud, Jawaban Keresahan Warga
Tragedi pemerkosaan terhadap SR terjadi 600 meter dari rumahnya, di atas bukit hutan jati di Desa Bungkeng Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan, Jumat (26/6/2020) dini hari.
Korban awalnya dijemput dua orang mengunakan sepeda motor untuk berbelanja di sebuah mini market pada Kamis (25/6/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.
Usai berbelanja, korban dan dua pejemput itu dihadang tujuh orang yang mengaku sebagai keluarga korban.
Dua orang pejemput itu langsung menyerahkan korban begitu saja.
• Mendes-PDTT Dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa dari UNY, PKB Jatim: Kami dan NU Bangga
• Begal Bersajam Beraksi di Pucang Adi, Menyasar Emak-emak dari Pasar, Gondol Uang Ratusan Ribu
Karena ketujuh orang tersebut mengatakan bahwa korban telah menghilang beberapa hari terakhir.
Pihak kepolisian menyebutkan, korban mengalami intimidasi melalui telpon setelah dua hari kejadian pemerkosaan.
Hingga akhirnya, korban mengakhiri hidupnya dengan menenggak cairan pembersih lantai, Rabu (1/7/2020) malam.
Ahmad menyampaikan, jangan sampai 'merk' Bangkalan sebagai Kota Dzikir dan Shalawat namun banyak kejadian tidak manusiawi.
• VIRAL Curhat Cewek Fotonya Dipakai Nipu Pria, Nyaris Dinikahi, Pelaku Pendam Cinta, Lihat Endingnya
• Karyawan RS Swasta Asal Yogyakarta Ditemukan Gantung Diri, Sang Pacar Kaget Saat Antar Makanan
Artinya apa, lanjutnya, tanggung jawab bersama para tokoh masyarakat dan tokoh agama.
"Termasuk nanti Pak Bupati, agar kejadian ini tak terjadi lagi. Agar masyarakat tidak melakukan lagi tindakan di luar batas kemanusiaan," ujarnya.
• Pria Tua Nikahi Gadis Beda 30 Tahun, Bergelora hingga Punya 15 Anak, Petugas KB Beri Peringatan
• Bakal Ada Dana Stimulan 10 Juta, Whisnu Sakti Buana Blusukan Sosialisasi ke Kampung Tangguh Surabaya
Selain itu, Ahmad juga menghimbau kepada masyarakat dan pemuda setempat agar perkara ini dipasarahkan sepenuhnya kepada para penegak hukum.
"Mohon kepada para pemuda pengertiannya, serahkan kepada kami selaku penegak hukum. Jangan sampai main hakim sendiri," pungkasnya.