Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19, Pemkot Batu Terus Berupaya Genjot Sektor Pariwisata
Berbagai cara terus diupayakan Pemerintah Kota Batu guna memulihkan perekonomian.
Penulis: Benni Indo | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Berbagai cara terus diupayakan Pemerintah Kota Batu guna memulihkan perekonomian.
Salah satu caranya adalah dengan kembali membuka tempat wisata, yang selama ini memang menjadi penopang roda perekonomian.
Leading sector pariwisata, Dinas Pariwisata Batu pun menargetkan survey tempat wisata, hotel, dan restoran selesai pada Agustus 2020.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arif As Siddiq mengatakan sampai saat ini ada sekitar hampir seratus sektor penopang pariwisata beroperasi.
• Editor Metro TV Yodi Prabowo Suka Murung Sebelum Tewas, Gelagat Janggal Dibongkar Ibu, Saya Salah
• 15 Kali Beraksi, Penipu Bermodus Ajakan Kencan Diamankan Polisi: Mentok di Polwan Cantik Surabaya
Di antaranya terdiri atas tempat wisata, hotel, villa, dan resto.
Beberapa tempat wisata yang beroperasi seperti Jatim Park (JTP) 2, Eco Green Park, Kaliwatu Rafting, dan Batu Flower Garden (BFG).
Disusul pada hari Sabtu mendatang (18/7/2020) ada JTP 3, Musang, dan Coban Talun yang mulai buka.
"Kami telah lakukan edukasi untuk tempat wisata, hotel, dan resto. Mudah-mudahan di bulan ini survey sudah tuntas semua. Paling lambat Agustus sudah keluar rekomendasinya dan beroperasi kembali," ujar Arif, Kamis (16/7/2020).
• Klinik Elshadai Kediri Klaster Baru Penularan Covid-19, Bermula Penyalahgunaan Tempat, Kini Ditutup
• Kepala BNPB Semangati Langsung Persebaya dan Bonek untuk Lanjutkan Gerakan Bonek Wani Lawan Covid-19
Dengan dibukanya sejumlah tempat wisata, hotel dan resto, Arif berharap roda perekonomian kembali bergerak.
Selama penutupan tempat-tempat wisata, Pemkot Batu mencatat ada ratusan yang menjadi korban.
Selain itu tempat wisata juga mengalami penurunan pendapatan yang berdampak terhadap pendapatan karyawan.
Ada 3.089 pegawai yang dirumahkan, 78 orang di PHK, ratusan produksi UMKM yang berhenti.
Hingga PAD Kota Batu tahun 2020 yang diperkirakan anjlok 40 persen atau hanya Rp 80,8 M Dari target Rp 207 M.
• Demo Tolak Omnibus Law, Aktivis PMII Gresik Ditemui Ketua DPRD, Dapat Stempel dan Tanda Tangan
• Pembangunan Jalan Alternatif Trenggalek-Bendungan Terkendala Covid-19, Bantuan Belum Bisa Masuk
"Bahkan untuk jumlah kunjungan wisatawan masih 962.341 ribu hingga awal Maret lalu. Dari target tahun ini 7,2 juta wisatawan," terangnya.
Karena itu, lanjut Arif, dengan pandemi Covid-19 pihaknya tak muluk-muluk untuk mencapai target wisatawan.
Secara realistis, pihaknya menarget sekitar 3-4 juta wisatawan tahun ini bisa berkunjung ke Kota Batu.
Sehari sebelumnya Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menegaskan belum memiliki rencana menutup Alun-alun Batu meskipun kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus naik.
• Ibu Ngamuk Putrinya Dinyinyiri Belum Nikah, Pukul hingga Banting Tetangga ke Lantai, Lihat Endingnya
Alasannya, klaster penyebaran Covid-19 di Batu terjadi di dalam keluarga atau rumah, bukan di tempat umum.
"Alun-alun ketika ditutup, malah yang ramai di sekitar alun-alun. Pukul 9 malam pun saat kami tutup masih ada yang datang. Akhirnya menutup Alun-alun tidak bisa dilakukan," kata Dewanti, Rabu (15/7/2020).
Kata Dewanti, penularan Covid-19 di Batu terjadi di dalam rumah, bukan tempat umum.
Bahkan dikatakan Dewanti, sejumlah pedagang dan warga yang kedapatan nongkrong di kafe, hasil tes cepatnya non reaktif.
"Padahal yang menjadi penyebab itu di rumah. Sehingga yang harus dilakukan adalah edukasi kepada masyarakat. Di rumah juga bisa jadi tidak aman. Sehingga masker ini tetap dipakai," lanjut Dewanti.
• Sekarang Naik KA Relasi dari atau Menuju Jakarta Tak Perlu SIKM, Gantinya Isi CLM, Begini Caranya
Dewanti mengatakan, total terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Batu per Selasa (14/7/2020) sebanyak 127 orang.
Jumlah itu dinilai sangat tinggi jika dihitung dengan perbandingan jumlah penduduk Kota Batu.
Di sisi lain, meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi positif bersamaan dengan dibukanya sejumlah tempat wisata di Kota Batu.
Kata Dewanti, naiknya angka positif dengan dibukanya tempat wisata tidak ada hubungannya.
"Kasus terkonfirmasi ini banyak ketika saya membuka tempat wisata, jadi pemikiran orang akibat pembukaan itu. Padahal tidak ada hubungannya. Persebaran terjadi di tempat yang terkonfirmasi, bukan di alun-alun. Semoga tidak terjadi," kata Dewanti.
• Menko PMK dan Kepala BNPB Bertemu IDI Jatim: Tak Ingin Lagi Ada Nakes yang Meninggal Karena Covid-19
Dewanti pun menegaskan kalau dirinya tengah berkonsentrasi memulihkan perekonomian di Kota Batu.
Sebelumnya, Sekretaris PHRI Kota Batu, Sugeng Harianto menyampaikan bahwa dampak Covid-19 sangat terasa di segala sektor.
Salah satunya kunjungan pariwisata di Kota Batu.
"Memang ada penurunan wisatawan dan okupansi hotel di Kota Batu cukup drastis. Namun dengan dibuka kembali semua sektor wisata, hotel, dan resto mulai membaik tingkat kunjungannya," paparnya.
Sugeng meminta dan selalu mengingatkan bagi anggotanya agar menerapkan protokol kesehatan ketat.
Pasalnya, kenyamanan dan keselamatan adalah hal yang utama di masa-masa pandem seperti saat ini.