Penanganan Covid
Trenggalek Buka Opsi Kembali Berlakukan Pembatasan Wilayah Jika Kasus Covid-19 Makin Tinggi
Trenggalek membuka opsi kembali berlakukan pembatasan wilayah jika kasus Covid-19 semakin tinggi. Hasil rapid test antigen jadi patokan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek tengah gencar merazia warga yang masuk ke Trenggalek dengan memberlakukan rapid test antigen Covid-19 (virus Corona).
Tes cepat antigen itu akan diberlakukan selama musim libur Natal dan Tahun Baru 2021, atau hingga 4 Januari 2021.
Hasil tes tersebut juga bakal dijadikan patokan pemkab dalam mengambil kebijakan lanjutan penanganan Covid-19.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menjelaskan, pihaknya membuka opsi untuk kembali memberlakukan pembatasan wilayah apabila kasus Covid-19 di Trenggalek makin tinggi.
Lonjakan kasus juga akan diukur dari persentase reaktif dan nonreaktif berdasarkan sampling tes cepat antigen yang digelar di dua puskesmas dekat perbatasan Trenggalek-Tulungagung dan Trenggalek-Ponorogo.
Baca juga: Hindari Klaster Keluarga, Seluruh Pasien Covid-19 di Trenggalek Harus Isolasi di Asrama
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Siapkan Tenda untuk Pasien Suspek
Apabila persentase jumlah pasien reaktif rapid test antigen tinggi, kata Mochamad Nur Arifin, pengetesan bakal dilakukan lebih masif.
Untuk tahap awal ini, pihaknya menyediakan sekitar 5.000 alat rapid test antigen untuk warga yang terjaring razia saat masuk ke Trenggalek.
"Atau (jika persentasenya tinggi), nanti kami akan kembali ke fase di awal pandemi Covid-19. Kami berlakukan lagi pembatasan wilayah," tutur pria yang akrab disapa Mas Ipin itu.
Pada awal pandemi, Trenggalek sempat membangun tiga check point di perbatasan untuk mengecek warga masuk ke Trenggalek.
Baca juga: Pemkab Tutup Seluruh Tempat Wisata Trenggalek di Malam Tahun Baru, Antisipasi Keramaian Saat Pandemi
Baca juga: Harga Bahan Pokok di Trenggalek Mulai Naik Jelang Natal dan Tahun Baru 2021, Cabai Paling Mencolok
Agar tak ada yang lolos dari pengecekan, seluruh jalan tikus penghubung Trenggalek dengan kabupaten lain ditutup.
Kebijakan itu sempat bertahan beberapa bulan hingga akhirnya check point dibubarkan setelah kasus Covid-19 mulai melandai.
Setelah kasus Covid-19 kembali meningkat awal November 2020, pemkab menerapkan kebijakan pengurangan dan pemisahan risiko dalam wilayah. Caranya, dengan meningkatkan pengetesan, pelacakan, dan penanganan.
Agar Kabupaten Trenggalek tak harus kembali membatasi wilayah, Mas Ipin meminta seluruh pihak untuk kerja keras dan gotong royong dalam memutus rantai penularan Covid-19.
Baca juga: Petugas Gelar Ram Check Bus di Terminal Gayatri Tulungagung, Semua Armada Dinyatakan Layak Jalan
Baca juga: Granat Temuan Pemulung Tulungagung Diledakkan di Lapangan Desa Beji, Jeritan Anak Kecil Terdengar
Sementara itu, rapid test antigen yang digelar pertama kali pada Kamis (24/12/2020) di Puskesmas Baruharjo menyasar 59 warga yang terazia.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Saeroni mengatakan, hasil test cepat antigen menunjukkan bahwa 59 orang tersebut nonreaktif.
Editor: Dwi Prastika