Pecinta Kucing di Malang Gelar Aksi Solidaritas untuk Kucing Tayo yang Dijagal di Medan
Pecinta kucing di Malang menggelar aksi solidaritas untuk kucing Tayo yang dijagal di Medan: Kami menyayangkan ini sampai terjadi.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Aksi solidaritas terus digelar dari berbagai daerah di Indonesia setelah terjadi kasus penjagalan kucing bernama Tayo, yang terjadi di Medan pada akhir Januari 2021 lalu.
Sekitar 25 orang pecinta kucing yang tergabung dalam komunitas Perkumpulan Kucing Domestik Indonesia (PKDI) cabang Malang menggelar aksi solidaritas di Kimmy Pet Shop Jalan Kaliurang Kota Malang, Rabu (3/2/2021).
Mereka meminta kepada aparat penegak hukum agar mengusut tuntas kejadian yang menimpa kucing Tayo.
Kejadian yang menimpa kucing Tayo ini dianggap mereka merupakan kasus yang kerap kali terjadi di Indonesia.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini sampai terjadi. Terutama tindakan penganiayaan terhadap hewan. Seharusnya pelaku penjagalan ini harus dihukum," ucap Annie, perwakilan dari PKDI cabang Malang.
• Polresta Malang Kota Bagikan 1.000 Masker ke Pengguna Jalan untuk Cegah Penularan Covid-19
• Cegah Penyebaran Covid-19 di Perkantoran, Forkopimda Kota Malang Sidak Kantor Instansi dan Restoran
Bentuk solidaritas tersebut diungkapkan melalui penandatanganan yang dilakukan oleh para peserta aksi.
Mereka juga membawa banner yang berisikan tentang kejadian yang menimpa kucing Tayo.
Sejumlah poster bergambar kucing hasil dari penyiksaan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab juga mereka pajang selama aksi solidaritas berlangsung.
"Apa yang kami lakukan ini merupakan bentuk solidaritas kepada teman-teman penyayang hewan yang berada di Medan sana. Agar mereka semangat dalam melawan kasus ini," ucapnya.
• Arti Mimpi Melihat & Bermain dengan Kucing, Bertemu Orang Spesial hingga Pertanda Pertanggungjawaban
• Sempat Dikira Kucing, Bayi Perempuan Dibungkus Tas Hajatan Ditemukan di Teras Rumah Warga Mojokerto
Annie melihat, kejadian penganiayaan terhadap kucing juga sering kali dia temui di Kota Malang.
Sejak PKDI berdiri pada tahun 2015 silam, sudah ada puluhan kasus penganiayaan kepada kucing.
Hal ini berdasarkan laporan dan penemuan kucing yang kerap kali dia temui di jalanan.
"Waktu itu pernah saya menemukan kucing yang kondisinya sudah parah. Kulitnya sudah kering dan banyak ditemui belatung. Sepertinya dia habis disiram air keras. Dan langsung kita operasi langsung meski seminggu setelahnya nyawanya tak tertolong," ucapnya.
Melalui aksi solidaritas ini dia berharap, ada hukuman dan ganjaran yang pantas terhadap pelaku penganiayaan terhadap hewan.
• Heboh Dentuman Misterius Landa Wilayah Malang, Bikin Kaca Rumah Bergetar, Bukan dari Gunung Semeru
• Pasar Wisata Sidomulyo Kota Batu Belum Difungsikan, Anggota DPRD Geram: Sama dengan Buang Anggaran
• DPRD Bondowoso Pertemukan Dispendukcapil & Camat, Atasi Masalah Pengurusan Administrasi Kependudukan
Agar nantinya kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap hewan, terutama kucing tidak terulang kembali.
"Karena kucing ini juga makhluk hidup. Mari kira sama-sama hidup berdampingan. Tidak suka gak masalah. Tapi jangan disakiti," tandasnya.