Memakan Korban Jiwa, Bangunan Trotoar di Atas Saluran Air Jalan Mawar Kota Blitar Sudah Tidak Layak
Telah memakan korban jiwa, bangunan trotoar di atas saluran air di Jalan Mawar Kota Blitar memang sudah tidak layak.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
lihat foto
Reporter: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Kondisi bangunan trotoar di atas saluran air Jalan Mawar, Kota Blitar, yang membuat Yuliani (50), terperosok dan tewas terseret arus memang sudah tidak layak.
Bangunan trotoar di lokasi sudah lama dan rawan ambrol.
Bahkan, bangunan trotoar di samping lokasi Yuliani terperosok sudah ambrol sekitar sepekan lalu.
Pantauan di lokasi, Selasa (9/2/2021), menunjukkan terdapat lubang bekas korban terperosok di bangunan trotoar.
Samping lubang lokasi korban terperosok juga terdapat lubang dengan ukuran lebih lebar.
Lubang dengan ukuran lebih lebar itu bekas longsoran bangunan trotoar sekitar sepekan lalu.
Lokasi korban terperosok dipasang garis polisi.
• Terperosok di Saluran Air, Perempuan di Kota Blitar Tewas Terseret Arus Sejauh 100 Meter
• PPKM Jilid I dan II di Kota Blitar, 2.184 Pelanggar Protokol Kesehatan Terjaring Operasi Yustisi
"Lubang lebar ini bekas longsor seminggu lalu. Kalau kejadian korban terperosok semalam, lubang kecil di samping ini," kata Mugiono, pedagang di Jalan Mawar.
Mugiono mengaku tidak tahu kejadian korban terperosok ke saluran air, Senin (8/2/2021) sore.
Kebetulan saat itu kios rokok dan minuman ringan milik Mugiono sudah tutup.
"Kalau kejadian kemarin saya tidak tahu," ujarnya.
Menurut Mugiono, kondisi bangunan trotoar di lokasi sudah tidak layak.
Bangunan trotoar tersebut merupakan bangunan lama dan belum pernah ada rehabilitasi.
• Puluhan Pedagang dan Pengunjung Pasar Legi Kota Blitar Ikuti Rapid Test Massal, 9 Orang Reaktif
• Hari Terakhir PPKM Kota Kediri, Operasi Yustisi Masih Menjaring Banyak Pelanggar Protokol Kesehatan
"Selama saya jualan di sini bertahun-tahun belum pernah tahu ada perbaikan di trotoar ini," katanya.
Trotoar di Jalan Mawar sisi barat selama ini digunakan berjualan pedagang kaki lima.
Para pedagang membuat lapak semipermanen dan kios untuk berjualan.
Sebagian pedagang juga memanfaatkan bangunan trotoar untuk berjualan.
Mereka berjualan bunga, makanan, minuman, dan tambal ban di lokasi.
Sebelumnya, sesosok mayat perempuan ditemukan warga di saluran air Jalan Mawar, Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Senin (8/2/2021) malam.
• Lebih dari 6 Bulan Tak Ngantor, PNS Tulungagung yang Ditangkap Karena Penipuan CPNS Akan Dipecat
• Longsor dan Pohon Tumbang Tutup Akses 2 Kecamatan Ponorogo, Warga Gotong Royong Bersihkan Material
Penemuan mayat perempuan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Sukorejo dan Satreskrim Polres Blitar Kota.
Mayat perempuan kali pertama ditemukan olah penjual nasi di Jalan Mawar.
Saat hendak membuang air, penjual nasi melihat kaki manusia di saluran.
"Warga lapor ke kami, lalu kami datang ke lokasi untuk mengecek peristiwa itu," kata Kapolsek Sukorejo, Kompol Slamet Pujiono.
• PPKM Mikro Malang Raya, Polresta Malang Kota Akan Terus Tambah Dan Memperkuat Kampung Tangguh Semeru
• Purnoaji Penyandang Disabilitas di Blitar Sukses Tekuni Usaha Kerajinan Truk Mainan dari Limbah Kayu
Dari hasil penyelidikan polisi, identitas mayat perempuan diketahui bernama Yuliani (50), warga Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Korban merupakan penjual bunga.
Korban diduga terperosok masuk ke saluran air di depan rumahnya dan terseret arus sejauh sekitar 100 meter.
Bangunan trotoar di atas saluran air depan rumah korban ambrol.
