Tragedi Maut Operasi Besarkan Kelamin, Koki Depresi Alami ini hingga Tewas Tragis, 'Tak Ada Respons'
Koki itu disebut depresi karena hal yang dialaminya setelah operasi kelamin tersebut.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Tim medis akhirnya menemukan jadwal untuk memulihkan penis.
Namun, Nai tidak segera merespons.
Baca juga: Terekspos Masa Lalu Nadya Gebetan Kaesang, Foto Acungkan 1 Jari Viral, Jomplang Dibanding Felicia?
Apichat menuturkan, dia segera menengok temannya karena tak menjawab telepon rumah sakit, dan menemukan jenazahnya.
Dia segera menghubungi polisi, yang menyatakan tidak ada tanda-tanda bekas perlawanan atau penyiksaan.
"Penyelidikan sementara menemukan pria ini telah bunuh diri," kata Kolonel Polisi Amnaiphan Nilnoi, dikutip TribunJatim.com, Senin (8/3/2021).
Kolonel Nilnoi menerangkan, berdasarkan pemeriksaan dari teman terdekatnya, mereka menduga karena operasi tersebut.
Namun, dia mengaku pihaknya masih mengumpulkan bukti seraya jenazah Nai dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.
Nilnoi mengatakan, Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok sudah diberi tahu, termasuk keluarga si koki.
Pasang Cincin di Kelamin Berujung Operasi
Seorang pria di Thailand harus dirawat di rumah sakit, karena memasang cincin baja di alat kelamin demi membuat si pacar terkesan.
Berdasarkan laporan The Sun, lelaki yang disebut berasal dari Bangkok itu mengaku sangat senang bertemu dengan kekasihnya di Hari Valentine.
Dia kemudian berusaha berbuat sesuatu untuk membuat si kekasih terkesima, dan berusaha memperbesar penisnya.
Pria itu percaya, penis miliknya akan membesar jika dimasukkan ke dalam cincin karena memaksa darah masuk ke kelenjar.
Karena itu tanpa berpikir panjang, pada Jumat pekan lalu (12/2/2021) dia memasukkan alat kelamin ke cincin baja.
Baca juga: Suami Terbaring di Rumah Sakit, Istri di Madura Pulang dan Ngamar Bareng Pria Lain, Ending Tragis
Kepanikan menghampirinya karena cincin itu rupanya tidak bisa lepas, sementara rasa sakit dan bengkak mulai menjalar.