Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gempa di Jawa Timur

Detik-detik Kakek di Malang Meninggal Tertimpa Reruntuhan Gempa, Pilu Sang Anak Tak Sempat Menolong

Kisah duka kakek di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang meninggal tertimpa reruntuhan gempa. Sang anak pilu tak bisa menolong.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/ERWIN WICAKSONO
Reruntuhan rumah Sukrie dan Munadi di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. 

Reporter: Erwin Wicaksono | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Gempa bumi berkekuatan 6.1 skala richter yang menerjang Malang Raya menyisakan kisah duka nan tragis.

Sebab gempa bumi yang getarannya juga terasa di beberapa wilayah Jawa Timur ini menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.

Sukrie (66) warga Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, tak kuasa menahan tangis ketika mendapati ayahnya, Munadi tewas akibat peristiwa gempa bumi tersebut.

Munadi yang berusia 99 tahun diketahui terkapar tak berdaya tertimpa reruntuhan rumah usai gempa mengguncang wilayah tersebut.

Baca juga: Madura Berdarah, Mertua Tega Bacok Menantu Saat Salat, Bermula dari 1 Pertanyaan Soal Anak Pelaku

Baca juga: Gelombang Tsunami 3 Meter Ancam Madura, Datang Cepat, BMKG Desak Mitigasi Bencana, Kuak 3 Penyebab

Sukrie bercerita, saat itu dia tidak berada di rumah karena sedang bekerja di kebun yang tak jauh dari rumahnya.

"Waktu gempa saya ke kebun. Lalu saya seketika pulang ke rumah begitu kerasa gempa pada Sabtu kemarin sekitar jam 2 siang," terang Sukrie .

Sesampainya di rumah, Sukrie melihat istrinya pergi ke luar guna menyelamatkan diri bersama anak, 1 cucu dan 2 cicitnya.

Baca juga: Ratapan Pilu Darmanto, 5 Detik Rumahnya Rata Tanah Kena Gempa Lumajang

Baca juga: Lirik Lagu Arti Puasa Tasya Kamila, Tenar di Era 2001, Teringat Masa Kecil di Bulan Suci Ramadan

Gempa yang begitu dahsyat tersebut akhirnya menghancurkan rumah Sukrie dan Munadi yang letaknya bersebelahan.

Berdasarkan pantauan di lokasi, kedua rumah tersebut hancur lebur. Tembok-tembok hingga atap hampir rata dengan tanah. Genteng-genteng berguguran, hanya menyisakan rangka kayu. 

Secara letak, posisi rumah Sukrie dan Munadi berada di perbukitan. Kedua rumah tersebut langsung berhadapan dengan lereng yang curam.

"Rumah bapak (Munadi) selisih 1 dapur dengan rumah. Saya menyelamatkan istri anak, cucu dan cicit karena mereka terlihat terlebih dahulu. Saya tidak sempat menolong ayah saya," beber Sukrie.

Usai gempa mereda, Sukrie akhirnya mengevakuasi ayahnya yang tertimbun reruntuhan rumah.

Sukrie mendapati ayahnya tak bernyawa dengan luka-luka di kepala hingga kaki.

Pria yang bekerja sebagai buruh tani tersebut memaknai peristiwa ini sebagai musibah. Sukrie kini tinggal bersama saudaranya karena rumahnya rusak berat.

Ia tak menduga perisitiwa ini bakal terjadi menimpanya.

"Tidak ada firasat sebelumnya tiba-tiba ada gempa," ucapnya.

Beirta tentang Kabupaten Malang

Berita tentang Jawa Timur

Berita tentang Gempa di Jawa Timur

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved