Virus Corona
Perbedaan Varian Baru Virus Corona Alpha, Beta dan Delta, Kenali Gejala Umumnya
Sebesar 145 kasus Covid-19 berasal dari tiga varian baru virus Corona, yaitu varian Alpha, Beta, dan Delta. Apa beda ketiga varian?
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Kasus Covid-19 di Indonesia semakin hari semakin besar.
Tercatat, sebesar 145 kasus Covid-19 berasal dari tiga varian baru virus Corona, yaitu varian Alpha, Beta, dan Delta.
Lalu apa beda ketiga varian tersebut?
Berikut informasinya:
Baca juga: 8 Kasus Covid-19 Varian Delta India di Jawa Timur, Semua Ditemukan di Penyekatan Jembatan Suramadu
Mengenal Varian Alpha
Barial Alpha atau B.1.1.7 pertama kali di temukan di London dan beberapa bagian Inggris.
Varian ini juga diperkirakan lebih menular daripada varian sebelumnya.
Menurut data CDC, varian ini mengalami mutasi pada reseptor binding domain (RBD) protein spike pada posisi 501, di mana asam amino asparagine (N) telah diganti dengan tirosin (Y).
Karena itu, mutasi virus ini juga disebyt N501Y.
Varian ini juga dianggap lebih menular daripada virus Corona yang pertama kali ditemukan.
Namun, belum ada bukti jika virus Corona varian Alpha ini memicu gejala yang berbeda daripada virus Corona yang pertama kali ditemukan.
Umumnya, gejala yang ditimbulkan varian Alpha berupa berikut:
Baca juga: Waktu dan Cara Tepat Mengonsumsi Vitamin untuk Tubuh, Simak Penjelasan Dokter Spesialis
cara umum, infeksi varian baru virus Corona ini memicu gejala berikut:
- Batuk terus-menerus
- Sakit dada, dan demam Kehilangan indera rasa dan bau
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Diare
- Kebingungan
- Ruam kulit

Varian Beta
Varian beta atau B.1.351 pertama kali pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada awal Oktober.
Varian Beta dianggap lebih mudah menginfeksi orang-orang berusia muda.
Varian ini juga membawa mutasi yang disebut E484K, yang membantu virus menghindari sistem kekebalan seseorang.
Kabar buruknya lagi, vaksin tidak bekerja dengan baik untuk melawannya, khususnya vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Cara Mendapat Vaksin Covid-19 Bagi Usia 18 Tahun ke Atas dan Perantau di Jawa Timur, Ini Syaratnya
Varian Delta
Varian Delta atau B.1.617.2 i pertama kali terdeteksi pada bulan Oktober di India.
Varian ini juga lebih mudah menular dan mampu menghindari respons imun tubuh.
Bahkan, vaksin pun dianggap tiak efektif melawan varian ini.
Varian delta juga diprediksi segera menjadi virus yang paling dominan di dunia dan menyebabkan wabah cepat di negara-negara tanpa tingkat vaksinasi yang tinggi.
Varian virus ini bisa memicu sakit parah dalam 3 atau 4 hari setelah terinfeksi.
Gejala yang ditimbulkan dari varian ini antara lain:
- sakit kepala
- sakit tenggorokan
- pilek
- batuk
- sesak napas
- sakit kepala
- kelelahan
- kehilangan indera perasa atau penciuman.