Virus Corona
Cara Ampuh Turunkan Berat Badan secara Ilmiah, Coba Rumus Diet 5:2 hingga Makan Protein saat Sarapan
Rupanya ada cara mudah menurunkan berat badan yang terbukti secara ilmiah. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi tentang metode ini menemukan makan selama periode terbatas mengakibatkan peserta mengonsumsi lebih sedikit kalori dan kehilangan berat badan.
Sebagai catatan, puasa intermiten sebaiknya diimbangi dengan menerapkan pola makan sehat pada hari-hari non-puasa, sehingga menghindarkan dari makan berlebihan.
Baca juga: Tips Diet Via Vallen, Menu Diet Termasuk Air Putih 4,5 Liter Per Hari, Ikutin Workout di YouTube
2. Memperhatikan pola makan
Makan dengan penuh perhatian adalah praktik di mana orang memperhatikan bagaimana dan di mana mereka makan.
Praktik ini dapat memungkinkan orang untuk menikmati makanan yang mereka makan dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Karena kebanyakan orang menjalani kehidupan yang sibuk, mereka sering cenderung makan dengan cepat dalam perjalanan, seperti di dalam mobil, bekerja di meja kerja mereka, dan sambil menonton TV.
Akibatnya, banyak orang yang hampir tidak menyadari makanan yang mereka makan.
Cara makan dengan penuh perhatian meliputi:
- Duduk untuk makan, sebaiknya di meja: Perhatikan makanannya dan nikmati hidangannya.
- Menghindari gangguan saat makan: Jangan menyalakan TV, atau laptop atau telepon.
- Makan perlahan: Luangkan waktu untuk mengunyah dan menikmati makanan. Teknik ini membantu menurunkan berat badan, karena memberi otak cukup waktu untuk mengenali sinyal bahwa mereka kenyang, yang dapat membantu mencegah makan berlebihan.
- Memilih makanan yang dikonsumsi: Pilih makanan yang penuh nutrisi bergizi dan yang akan memuaskan selama berjam-jam.
Baca juga: Cloud Bread Viral di TikTok, Alternatif Pengganti Roti Bagi Pelaku Diet Rendah Karbohidrat
3. Makan protein saat sarapan
Protein dapat mengatur hormon nafsu makan untuk membantu orang merasa kenyang.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan hormon rasa lapar ghrelin dan peningkatan hormon rasa kenyang peptida YY, GLP-1, dan cholecystokinin.