Berita Tuban
Sudah Ada Jembatan Penghubung Tuban-Bojonegoro, Warga Dua Kabupaten Tak Perlu Naik Perahu Tambang
Masyarakat di dua Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, kini tak perlu susah lagi untuk bisa sampai di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel maupun di Desa Samam
Penulis: M Sudarsono | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Masyarakat di dua Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, kini tak perlu susah lagi untuk bisa sampai di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel maupun di Desa Samambung, Kecamatan Kanor.
Dengan adanya jembatan Terusan Tuban Bojonegoro (TBT) atau KaRe (Kanor, Bojonegoro-Rengel, Tuban), kini semakin memudahkan akses masyarakat dua wilayah.
Jembatan sepanjang 210 meter dengan lebar 7 meter ini menelan anggaran senilai Rp 88.695.211.460 dari APBD Bojonegoro 2021.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky dan Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, meresmikan jembatan tersebut Rabu (12/1/2022).
"Senang dengan adanya Jembatan Kare ini," kata Luluk Alfiani, warga yang berada di lokasi, Selasa (18/1/2022).
Baca juga: Kenaikan Harga Minyak Goreng Dikeluhkan Masyarakat Tuban, Dinas Sebut Produk Pabrik Tak Bisa Ditekan
Menurut perempuan asal Balen, Bojonegoro itu, adanya jembatan ini sangat membantu dalam bidang transportasi.
Jika biasanya untuk ke pulang ke Balen, dari Rengel rumah suami, ia harus melewati Jembatan Glendeng, Kecamatan Soko. Namun, kini sudah bisa melewati jembatan KaRe.
Bahkan, warga kini tidak perlu lagi naik perahu tambang seperti sebelum-sebelumnya, karena sudah ada Jembatan Kare.
"Sekarang sudah bisa lewat jembatan TBT, sering ke Bojonegoro karena asalnya Balen," ungkapnya.
Baca juga: Sindikat Maling Kabel Internet Bawah Tanah Milik Telkom Ditangkap Polda Jatim, Begini Peran 7 Pelaku
Sementara itu, Hendrik warga Semambung, Kecamatan Kanor, adanya Jembatan Kare ini disambut baik oleh warga dua wilayah.
Bahkan, banyak warga yang memanfaatkan untuk membuka usaha di depan rumahnya masing-masing. Seperti untuk jualan makanan dan minuman.
"Ini jual minuman dingin di depan rumah, sebelum diresmikan sudah jualan," pungkasnya.
Dalam siaran pers yang diterima, Gubernur Khofifah menyatakan, pembangunan jembatan TBT akan mempermudah akses ekonomi, sosial, dan kesehatan.
Jembatan TBT diharapkan mampu mengurangi terjadinya kecelakaan yang terjadi pada jasa penyeberangan sungai Bengawan Solo tradisional.
"Diharapkan TBT mampu menjadi proyek percontohan bagi kabupaten lain," kata Gubernur.