Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tahun Baru Imlek 2022

Kue Keranjang Dulu Selamatkan Banyak Orang dari Kelaparan, Kini Jadi Khas Imlek 'Simbol Pendapatan'

Mengenal kue keranjang, makanan manis khas Imlek. Dulu menyelamatkan banyak orang dari kelaparan hingga jadi simbol pendapatan.

Editor: Hefty Suud
Sajian Sedap
Ilustrasi - Sejarah kue keranjang, kudapan manis khas perayaan Tahun Baru China atau Imlek. 

TRIBUNJATIM.COM -  Pada 1 Februari 2022, warga Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek 2022.

Salah satu ciri khas perayaan Tahun Baru China atau Imlek adalah keberadaan makanan manis yang disebut sebagai kue keranjang.

Di negeri asalnya, kue kenyal dengan dominasi rasa manis ini disebut sebagai Nian Gao.

Keberadaan kue keranjang telah berusia ribuan tahun.

Diketahui, kue keranjang sudah ada sejak China masih berbentuk dalam beberapa kerajaan-kerajaan.

Dikutip dari China Highlight via Kompas.com, kue ini awalnya merupakan persembahan dalam ritual upacara adat, namun perlahan berubah menjadi makanan khas di Festival Musim Semi.

Baca juga: Sambut Imlek, Kelenteng Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong Terus Berbenah, Berdoa Kota Kediri Aman Kondusif

Baca juga: Arti Kata Gong Xi Fa Chai dan Xin Nian Kuai Le, Bisa Jadi Ucapan Selamat Imlek Tapi Beda Makna

Sejarah kue keranjang

Menurut cerita, pada musim semi dan musim gugur (722–481 SM), China terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil dan orang-orang menderita karena perang.

Raja membuat dinding yang kuat dibangun untuk melindungi wilayah dari serangan, raja pun mengadakan jamuan pesta untuk merayakan ide ini. Rakyat pun tidak lagi dibuat khawatir dengan perang.

Namun tidak dengan Perdana Menteri Wu Zixu.

Kue keranjang Sajian Khas Imlek.
Kue keranjang Sajian Khas Imlek. (ditasoehardi.blogspot.co.id)

Menurut Wu, perang tidak bisa dipandang enteng. Tembok yang kuat memang merupakan perlindungan yang baik, tetapi jika musuh mengepung kerajaan, tembok itu juga merupakan penghalang keras bagi diri kita sendiri.

"Jika keadaan benar-benar buruk, ingatlah untuk gali lubang di bawah dinding," kata Wu.

Bertahun-tahun kemudian, setelah Wu Zixu meninggal, kata-katanya menjadi kenyataan.

Banyak orang mati kelaparan. Para prajurit pun melakukan apa yang dikatakan Wu Zixu sebelumnya dan menemukan bahwa tembok di bagian bawah dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan.

Baca juga: Jelang Imlek, Permintaan Kim Cua di Surabaya Meningkat, Banyak Dikirim ke Jakarta hingga Bali

Baca juga: 15 Link Twibbon Imlek 2022, Dilengkapi Cara Menambahkan Tulisan Ucapan dan Share di Media Sosial

Makanan ini menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. Batu bata ini adalah Nian Gao yang pertama kali.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved