Daun Selada
Hidari Efek Samping Makan Daun Selada dengan 4 Cara Ini, Usahakan Simpan Terpisah dari Daging
Punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, ternyata ada juga efek samping makan selada terlalu banyak. Usahakan simpan terpisah dari daging.
TRIBUNJATIM.COM - Mengonsumsi daun selada diketahui punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Daun selada mengandung folat, kalsium, serat, zat besi, vitamin A, vitamin C, dan vitamin K.
Untuk itu, tak heran jika sayuran hijau dengan tekstur renyah ini bagus bagi kesehatan jantung. Juga bisa meringankan sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi juga.
Mengonsumsi selada jenis roman lettuce sebanyak 100 gram cukup untuk memenuhi 34 persen kebutuhan asam folat dalam tubuh.
Asam folat merupakan komponen dalam DNA dan RNA, sehingga sangat penting untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak.
Baca juga: 6 Manfaat Daun Selada yang Mengandung Vitamin A, B6, C dan K, Mampu Perkuat Sel Imun Tubuh
Baca juga: Daftar Makanan yang Bisa Bikin Kulit Wajah Glowing, Daun Selada Bagus untuk Atasi Jerawat dan Komedo
Namun ketika daun selada dikonsumsi berlebihan, ternyata pun juga akan memiliki efek merugikan bagi kesehatan.
Dilansir TribunJatim.com dari Grid.ID, berikut efek samping makan selada terlalu banyak dan cara menghindarinya:
1. Nutrisi tak seimbang
Sebagian besar sayuran punya kandungan tinggi karbohidrat, rendah protein, dan lemak sehat.
Karbohidrat tersebut datang dengan serat makanan yang cukup untuk mencegah sayuran menyebabkan lonjakan gula darah.

Tetapi, bahkan dengan serat ini, sepiring sayuran tidak membuat nutrisi yang seimbang.
Protein juga masih diperlukan untuk membangun dan memperbaiki sel-sel sehat di tubuh, serta membangun jaringan otot ramping baru.
Jadi, jika kamu sering mengonsumsi sayuran sebagai menu harian, pastikan menyeimbangkannya dengan beberapa protein dan lemak setiap kali makan, ya.
Baca juga: Cara Membuat Greek Salad Daun Selada di Rumah, Menu Diet Sehat dari Resep Salad ala Yunani
2. Tidak kaya rasa
Beberapa orang dewasa masih merasa tidak tertarik untuk mengonsumsi sayuran.
Padahal, Kementerian Kesehatan RI, melalui program Gerakan Nasional Sadar Gizi menyarankan masyarakat Indonesia mengonsumsi setidaknya 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari.
Sebagian alasannya mungkin karena banyak sayuran yang terasa pahit atau hambar.
Sehingga tidak selalu terasa enak saat dimakan mentah atau bahkan ketika dimasak.
Oleh karena itu, dalam mengolah sayuran kamu harus kreatif dengan menggunakan teknik memasak, serta bumbu rempah-rempah agar rasanya sesuai selera.
3. Risiko kontaminasi
Sebagian besar kontaminasi dapat ditelusuri ke norovirus, yang menyebar dari air yang tercemar oleh zat feses.
Kebanyakan kontaminasi sayuran dapat dicegah dengan sering mencuci tangan.
Baca juga: Cara Terbaik Konsumsi Selada Air, Bisa Tingkatkan Kesehatan Jantung hingga Menurunkan Berat Badan

Tak lupa juga mencuci dan mengeringkan sayuran secara menyeluruh sebelum diolah dan disajikan.
FDA merekomendasikan untuk mengurangi risiko penyakit bawaan makanan dengan menyimpan sayuran secara terpisah dari daging.
Selain itu, rutin membersihkan talenan ketika memasak daging dan sayuran.
4. Residu pestisida
Pestisida yang digunakan dalam pertanian konvensional juga menghadirkan risiko kesehatan bagi konsumen.
Menurut laporan 2013 dari Environmental Working Group, bahan kimia yang umum ditemukan dalam pestisida mengandung neurotoksin.
Ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan sistem saraf bayi dan anak-anak.
Pestisida juga dikaitkan dengan infertilitas, mengurangi fungsi kekebalan tubuh, dan masalah kesehatan kronis lainnya.
Kamu dapat menghilangkan residu pestisida dengan mencuci sayuran dan menggosok sayuran yang memiliki kulit luar kasar seperti kentang dan wortel.
Itulah bahaya dari konsumsi selada secara berlebihan dan tidak diolah secara benar.
Apabila kamu ingin makan sayuran, tetap perhatikan jumlah aman dan olah dengan cara yang sehat, ya.
Baca artikel seputar daun selada lainnya