Berita Malang
Harga BBM Naik, Serikat Sopir di Malang Merasa Keberatan: Terpaksa Harus Bersuara
Kenaikan harga tiga jenis Bahan Bakar Minyak (BBM), membuat berbagai kalangan keberatan. Termasuk para sopir di Malang
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Januar
Laporan wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), membuat berbagai kalangan keberatan.
Satu di antara yang paling merasa keberatan, adalah dari kalangan sopir.
Seperti diketahui, profesi sopir sangat erat kaitannya dengan biaya BBM.
Sekretaris DPC Serikat Sopir Indonesia (SSI) Malang, Khabibi mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan beberapa informasi dan keluhan dari rekan sesama sopir imbas dari naiknya BBM.
Namun demikian, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan DPD SSI Provinsi Jawa Timur untuk memberikan sikap resmi.
"Ini masih digodok dan rencana besok, kami akan merapat ke Surabaya untuk membahas terkait hal itu," ungkapnya.
Baca juga: Organda di Tuban Tak Tolak Kenaikan BBM Asal Pemerintah Penuhi Catatan Mereka: Memang Demikian
Setelah koordinasi itu selesai, maka selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait, utamanya dengan pemerintah untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi para sopir.
"Tembusan dari rekan-rekan sudah sangat jelas, kalau memang sangat memberatkan kami, ya dengan terpaksa harus "bersuara". Kalau bersuara dengan audiensi bisa, ya silahkan, tetapi kalau tidak bisa ya kelanjutannya bisa seperti (demo) itu biasanya," terangnya.
Dirinya berharap dari hal itu, bisa muncul kebijakan yang bagus dan tidak memberatkan, khususnya bagi masyarakat yang berprofesi sebagai sopir. Sebab profesi sopir belakangan kondisinya masih sulit, utamanya sopir angkot.
"Dengan kondisi pandemi belum selesai, kami sebagai pelaku transportasi sudah berusaha keras untuk beradaptasi agar bisa memberi nafkah untuk keluarga. Tetapi, beban itu bertambah dengan adanya kenaikan harga BBM.Tentunya, hal tersebut sangat memberatkan sekali," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi secara resmi telah mengumumkan harga baru dari tiga jenis BBM. Harga baru tiga BBM itu meliputi harga Pertalite, Solar Subsidi, dan Pertamax.
Harga Pertalite awalnya senilai Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Solar Subsidi awalnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Sedangkan harga Pertamax awalnya senilai Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com