Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet

10 Makanan Mengandung Lemak Jahat, Perlu Dihindari dari Menu Diet, Riskan Kolesterol

Makanan mengandung lemak jahat perlu dihindari. Pasalnya, lemak jahat dapat memunculkan kolesterol. Apa saja makanan tersebut yang patut dihindari?

Editor: Olga Mardianita
freepik.com
Makanan mengandung lemak jahat biasanya digoreng atau dipanggang. 

TRIBUNJATIM.COM - Lemak adalah salah satu asupan dari makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.

Pasalnya, lemak berfungsi menyimpan cadangan makanan dalam tubuh.

Selain itu, lemak juga menjadi satu hal yang menjaga kehangatan kehangatan tubuh.

Kendati demikian, beberapa jenis lemak harus dihindari. Salah satunya adalah lemak jahat.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Lemak jahat yang dimaksud adalah lemak trans. Biasanya, lemak trans didapatkan dari makanan goreng atau makanan panggang.

Mengutip dari Kompas.com, makanan mengandung lemak trans dapat meningkatkan risiko kolesterol LDL dalam menurunkan kolesterol HDL. 

Peristiwa dalam tubuh ini bisa menyebabkan serangan jantung stroke dan diabetes.

Yuk, simak  daftar makanan mengandung lemak jahat yang harus dihindari dari menu diet.

Daftar Makanan Mengandung Lemak Jahat

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut makanan sumber lemak yang perlu Anda hindari:

  • Makanan panggang komersial, seperti pizza, kue kering, biskuit, dan pai
  • Mentega putih
  • Popcorn
  • Adonan yang didinginkan, seperti biskuit dan roti gulung
  • Makanan yang digoreng, termasuk kentang goreng, donat, dan ayam goreng Krim kopi non-susu
  • Margarin

Baca juga: Contoh Menu Diet Sehat 7 Hari dari Kemenkes RI, Perhatikan Jumlah Kalorinya, Tetap Makan Nasi Putih

Baca juga: Daripada Bikin Menu Diet Ketat, Ini Cara Kang Sora Turunkan Berat Badan Usai Melahirkan, Buang 20 Kg

Daging dan susu juga mengandung lemak trans, tetapi terbentuk secara alami.

Dikutip dari Verywell Health, lemak trans yang terjadi secara alami pada produk hewani tidak dianggap berbahaya.

Bila jenis lemak ini ditambahkan ke makanan olahan, itu yang harus dihindari.

Lemak trans yang harus diperhatikan adalah yang diproduksi secara artifisial dan ditempatkan dalam makanan kemasan atau makanan goreng yang disiapkan secara komersial.

Lemak trans ini dimasukkan selama memasak atau selama proses pembuatan untuk membantu memperpanjang umur produk.

Lemak trans biasanya digunakan juga untuk menambahkan rasa enak pada makanan.

Untuk menghindari kolesterol, kita perlu menjaga pola hidup sehat.

Salah satu cara yang bisa dicoba adalah diet TLC.

Diet ini memang dikhususkan untuk mencegah kolesterol.

Berikut ini adalah diet TLC untuk menurunkan kadar kolesterol sekaligus menurunkan berat badan. Diet TLC terkadang tidak dapat dikatakan sebagai diet. Pasalnya, diet TLC cenderung mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
Berikut ini adalah diet TLC untuk menurunkan kadar kolesterol sekaligus menurunkan berat badan. Diet TLC terkadang tidak dapat dikatakan sebagai diet. Pasalnya, diet TLC cenderung mengubah pola makan menjadi lebih sehat. (Freepik/KamranAydinov)

Diet TLC (therapeutic lifestyle changes) dirancang oleh National Cholesterol Education Program di National Institutes of Health sebagai cara untuk mengurangi kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung.

Menu makanan dalam diet ini meliputi daging tanpa lemak, buah-buahan, sayuran, pasta, roti, dan bahkan sereal.

Berdasarkan laporan US News & World Report, untuk menurunkan berat badan dengan diet TLC pria harus membatasi asupan kalori antara 1.200-1.600 kalori per hari.

Sedangkan, wanita ditargetkan untuk mengonsumsi kalori sebanyak 1.000-1.200 kalori.

Pelaku diet TLC juga disarankan untuk membatasi asupan lemak jenuh menjadi kurang dari 7 persen dari jumlah kalori per hari, dan tidak mengonsumsi kolesterol melebihi 200 miligram.

Baca juga: Intip Menu Diet Sehat ala Park Shin Hye, Bisa Menurunkan Berat Badan 10 Kg, Makan Malam Timun

Baca juga: Menu Diet Ala Artis Cantik Korsel, Song Hye Kyo - Jennie BLACKPINK: Ubi Jalar dan Apel Kuncinya!

Bagaimana Polanya?

Diet TLC melibatkan konsep modifikasi diet dan gaya hidup untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Secara khusus, diet ini mengganti lemak yang dikonsumsi dan meningkatkan asupan komponen makanan sehat, seperti serat larut air dan plant sterol.

Diet ini juga harus dibarengi dengan peningkatan aktivitas fisik untuk mengontrol berat badan dan menguatkan otot jantung.

Ilustrasi sayuran yang bisa menaikkan berat badan. Apa saja?
Ilustrasi sayuran dan buah-buah yang harus masuk ke menu diet TLC. (istimewa)

Baca juga: Menu Diet Flexitarian, Turunan Vegetarian Ampuh Menurunkan Berat Badan Satu Bulan, Daging Boleh!

Baca juga: Meski Menu Diet Bernutrisi, Ternyata Ini 5 Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes

Aturan utama Diet TLC, antara lain:

1. Konsumsi kalori dalam jumlah cukup

2. 25-35 persen kalori harian harus bersumber dari lemak.

3. Asupan lemak jenuh dalam sehari harus kurang dari 7 persen.

4. Asupan makanan berkolesterol dibatasi kurang dari 200mg perhari.

5. Usahakan konsumsi serat larut air 10-25 gram perhari.

6. Konsumsi setidaknya 2 gram plant sterol agau stanol setiap hari.

7. Lakukan olahraga intensitas moderat sedikitnya 30 menit setiap hari.

8. Meningkatkan konsumsi buah, sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, hingga biji-bijian untuk meningkatkan asupan serat.

9. Membatasi makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol. Seperti daging berlemak, produk susu, kuning telur, dan makanan olahan.

Lebih Sehat

Beberapa narasumber yang sdah mencoba diet TLC mengatakan, mengubah pola makan itu membutuhkan pembiasaan diri.

Awalnya terasa aneh, tetapi lama-kelamaa biasa saja,

Tubuh pun terasa lebih segar, berat badan berkurang, dan kadar kolesterol dalam darah bisa stabil di bawah 200.

"Saya sudah mengurangi makanan cepat saji. Termasuk nasi putih, garam, dan gula tebu. Pada menu makanan harian juga sudah minim minyak atau gorengan. Terus pas pandemi, saya juga lebih teratur minum jamu dari baha-bahan alamai, seperti jahe," kata Monika, salah satu pekerja media di Jakarta.

Baca juga: Menu Diet Lancar Jaya, Tapi Badan Tak Kunjung Langsing? Mungkin Imbas Salah Olahraga

Ia mengaku dirinya lebih sehat dan tidak mudah sakit.

Setelah sekira dua minggu menerapkan pola makan yang tinggi serat dan sedikit lemak, berat badannya berkurang hingga 2 kg. Selain itu, kolesterol dalam darahnya di bawah 200.

Diet TLC pun cocok bagi Anda yang ingin menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Namun, kamu juga boleh berkonsultasi pada dokter spesialis gizi sebelum memulai diet TLC.

Sisi Buruk Diet TLC

Meski diklain memiliki banyak manfaat positif, ada beberapa sisi buruk dari Diet TLC ini.

Misalnya, kita harus secara ketat dan berhati-hati mencatat asupan makanan agar sesuai dengan aturan kolesterol, lemak jenuh dan serat larut air.

Selain itu, beberapa batasan mungkin masih memerlukan riset terbaru.

Misalnya, rekomendasi membatasi asupan kolesterol kurang dari 200mg per hari.

Baca juga: Tips Ramping dan Kekar ala Randy Pangalila: Menu Diet Memperbanyak Protein dan Olahraga Bela Diri

Meskipun makanan berkolesterol berhubungan dengan kesehatan jantung, sejumlah riset menunjukkan bahwa efeknya sangat kecil bahkan tidak ada terhadap level kolesterol dalam darah bagi sejumlah orang.

TLC juga merekomendasikan meminimalisasi lemak jenuh dalam pola dietnya.

Ketika lemak jenuh berpotensi meningkatkan level kolesterol jahat, riset menunjukkan bahwa lemak jenuh juga bisa meningkatkan kolesterol baik yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi lemak jenuh juga tidak terkait dengan penurunan risiko penyakit jantung atau kematian karena penyakit jantung.

---

Artikel ini telah ditayangkan di Kompas.com dan Kompas.com.

Berita Jatim dan menu diet lainnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved