Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satu Abad Nahdlatul Ulama

1.500 Pasukan Semut Unusa Diterjunkan Bantu Bersih-bersih Sampah di Harlah 1 Abad NU di GOR Sidoarjo

Unusa menerjunkan 1.500 Pasukan Semut untuk menyukseskan kegiatan resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama di GOR Sidoarjo.

Penulis: Zainal Arif | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM/ZAINAL ARIF
Pasukan Semut melakukan Apel Siaga di halaman Kampus B Unusa, Surabaya. Mereka diterjunkan untuk membantu membersihkan sampah pada acara harlah 1 Abad NU di GOR Sidoarjo. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Zainal Arif

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menerjunkan 1.500 Pasukan Semut untuk menyukseskan kegiatan resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).

Pasukan itu berisikan dosen, karyawan, dan mahasiswa Unusa yang akan bertugas membersihkan sampah-sampah yang ditinggalkan oleh masyarakat selama menghadiri puncak peringatan Satu Abad NU malam nanti yang dipusatkan di Jawa Timur, tepatnya di GOR Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).

Sebelumnya, pihak panitia sudah mengajak masyarakat umum untuk menjadi relawan diberbagai bidang dan kegiatan pada acara puncak tersebut, termasuk satu di antaranya relawan Pasukan Semut (Pasukan Bersih-Bersih).

“Rangkaian acara yang akan berlangsung selama 24 jam nonstop ini, dengan massa ratusan ribu orang tentu akan meninggalkan banyak sampah," ujar rektor.

"Itu sebabnya Unusa ingin mengambil peran yang tidak biasa dilakukan oleh banyak orang, melakukan bersih-bersih sampah setelah acara selesai lewat pembentukan Pasukan Semut," imbuhnya.

Sebelum berangkat ke acara tersebut, pasukan ini melakukan Apel Siaga di halaman Kampus B Unusa, Jl Jemursari 51-57 Surabaya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Hadiri Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo, Ribuan Nahdliyin Berebut Salaman dan Foto Bareng

Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad jazidie M Eng mengungkapkan sebagai perguruan tinggi yang menyandang nama besar Nahdlatul Ulama (NU) merasa perlu berbuat sesuatu pada peringatan Satu Abad NU.

Para Pasukan Semut dibekali dengan kantong plastik, tiga warna, warna merah untuk sampah basah, warna kuning untuk sampah kering dan warna hitam untuk sampah plastik.

Pemilahan ini dilakukan agar mereka yang akan memanfaatkan dan menggunakan sampah untuk dilakukan proses daur ulang sudah terpilah dengan baik. 

"Karena apabila sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan manusia dan lingkungan," ujarnya.

Untuk menjaga kesehatan Pasukan Semut, juga dibekali dengan sarung tangan.

Sampah masih menjadi salah satu tantangan dan persoalan yang dihadapi masyarakat terutama selepas acara tertentu. 

Persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat yang mengikuti suatu kegiatan, namun tidak diimbangi dengan pemahaman akan pentingnya membuang sampah dan menjaga kebersihan di lingkungan kegiatan.

"Tentunya, persoalan ini menjadi tanggung jawab bersama di mana perlu adanya solusi terutama dalam pengelolaan sampah limbah pasca kegiatan," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved