Satu Abad Nahdlatul Ulama
SOSOK KH Hasyim Asy'ari Sang Pendiri Nahdlatul Ulama, Sejak Umur 15 Berkelana ke Sejumlah Pesantren
Inilah sosok KH Hasyim Asyari, sang pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Kini 1 Abad NU, Selasa (7/2/2023).
Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH. Abdul Hakim Mahfudz mengungkapkan, Kiai Hasyim mulai berkelana untuk belajar ke sejumlah pesantren di usia 15 tahun.
Dia pernah menjadi santri di Pesantren Wonorejo Jombang, Pesantren Wonokoyo Probolinggo, kemudian Pesantren Langitan Tuban, dan Pesantren Trenggilis Surabaya.
"Pada usia 15 tahun, beliau mulai meninggalkan rumah, menjadi santri dan tinggal di beberapa pesantren," ungkap Hakim Mahfudz kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2021).
Baca juga: 1 Abad Nahdlatul Ulama, Berikut Daftar Nama Rais Aam dan Ketua Umum PBNU dari Masa ke Masa
Baca juga: Lirik Lagu Mars 1 Abad NU, Semarakan Harlah Nahdlatul Ulama Pada 16 Rajab 1444 H/7 Februari 2023
Merujuk pada buku "Profil Pesantren Tebuireng", KH Hasyim Asy'ari melanjutkan mencari ilmu ke Pesantren Kademangan, Bangkalan, Madura, di bawah asuhan Kiai Kholil bin Abdul Latif.
Kemudian pada tahun 1307 Hijriah atau tahun 1891 Masehi, Kiai Hasyim kembali ke tanah Jawa dan belajar di Pesantren Siwalan, Panji, Sidoarjo, di bawah bimbingan Kiai Ya'qub.
Memperdalam ilmu agama
Pada usia 21 tahun, Hasyim Asy'ari menikah dengan Nafisah, salah seorang puteri Kiai Ya'qub. Pernikahan itu dilangsungkan pada tahun 1892 M/1308 H.
Tidak lama kemudian, Kiai Hasyim bersama istri dan mertuanya berangkat ke Mekkah guna menunaikan ibadah haji.

Kesempatan di tanah suci juga digunakan untuk memperdalam ilmu pengetahuan. Hampir seluruh disiplin ilmu agama dipelajarinya, terutama ilmu hadis.
Namun, saat berada di Mekah, istri Hasyim Asy'ari meninggal dunia. Demikian pula dengan anaknya yang dilahirkan di Mekah.
Sempat kembali ke tanah air, Hasyim Asy'ari kembali ke Mekah. Pada periode kedua kembali ke Mekah, Kiai Hasyim rajin menemui ulama-ulama besar untuk belajar dan mengambil berkah dari mereka.
Karena keilmuannya yang dinilai sudah mumpuni, KH Hasyim Asy'ari dipercaya untuk mengajar di Masjidil Haram bersama tujuh ulama Indonesia lainnya, antara lain Syekh Nawawi al-Bantani dan Syekh Anmad Khatib al-Minakabawi.
Baca juga: Rundown Acara Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama, 24 Jam Nonstop: Ada Penampilan Slank dan Maher Zain
Di Mekah, KH Hasyim Asy'ari memiliki banyak murid dari berbagai negara.
Beberapa muridnya, antara lain Syekh Sa'dullah al-Maimani (mufti di Bombay, India), Syekh Umar Hamdan (ahli hadis di Mekkah), serta Al-Syihab Ahmad ibn Abdullah (Syiria).
Kemudian murid dari tanah air, antara lain KH Abdul Wahab Chasbullah (Tambakberas, Jombang), K.H.R. Asnawi (Kudus), KH Dahlan (Kudus), serta KH Bisri Syansuri (Denanyar, Jombang), dan KH Shaleh (Tayu).
Satu Abad Nahdlatul Ulama
1 Abad NU
Kiai Haji Muhammad Hasyim Asyari
KH Hasyim Asyari
pendiri Nahdlatul Ulama
sosok KH Hasyim Asyari
Nahdlatul Ulama
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Napak Tilas Ziarah Makam 3 Pendiri Nahdlatul Ulama di Jombang, 'Ngalap Berkah' di Satu Abad NU |
![]() |
---|
PAN Gelar Simposium Nasional 1 Abad NU, Diskusikan Langkah Strategis Tantangan Abad Kedua |
![]() |
---|
Momentum Satu Abad NU, PWNU Jatim Gelar Ziarah Muassis Nahdlatul Ulama |
![]() |
---|
PWNU Jatim Gelar Ziarah Muassis, PBNU Tasyakuran Satu Abad NU, Bertemu di Tebuireng Jombang |
![]() |
---|
Cerita Haru Perjuangan Imam Suhrowardi, Pemuda Asal Jombang yang Meninggal saat Puncak 1 Abad NU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.