Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Sepak Terjang Bapak 7 Anak di Sidoarjo Terhenti, Mantan Sekuriti Ngaku Polisi dan Tipu Ratusan Orang

Sepak terjang bapak 7 anak di Sidoarjo terhenti, ngaku polisi hingga tipu ratusan orang, ternyata pecatan sekuriti.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Sugiono, bapak 7 anak yang menipu ratusan orang dengan mengaku sebagai polisi, saat digelandang oleh Tim Antibandit Polsek Dukuh Pakis Polrestabes Surabaya, Jumat (17/2/2023). 

Namun, sebelum itu, lanjut Iptu Aman Hasta, tersangka berdalih ingin menukar uang Rp 500 ribu, miliknya berupa lembaran pecahan Rp 100 ribu, dengan pecahan Rp 50 ribuan. 

Setelah penjaga lapak menuruti keinginan tersangka, dengan memberikan 10 lembar uang pecahan Rp 50 ribuan yang diminta, tersangka malah berlagak sibuk dengan bergegas mengemasi lima vas bunga tersebut, tanpa memberikan uang Rp 500 ribu, dalam bentuk lembaran uang Rp 100 ribu, seperti yang dijanjikan sebelumnya. 

Menyadari pembelinya itu sedang bersiasat jahat untuk mengelabuinya, penjaga gerai penjualan bunga lantas menyergapnya dengan bantuan pihak kepolisian yang kebetulan sedang berpatroli di dekat kawasan jalan terdekat. 

"Iya modusnya begitu, mengaku-ngaku, seolah-olah menjadi anggota (Polri) 'saya dari Polsek Joyoboyo,' begitu. Bagi warga yang tahu ya percaya aja, di situ dia melakukan aksi penipuan," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (17/2/2023). 

Perbuatan tersangka itu, ternyata sudah dilakukan sejak awal tahun 2020.

Baca juga: Nyamar Jadi Wanita di MiChat, Pemuda Tipu 50 Pria Hidung Belang Lewat VCS, Peras hingga Rp500 Juta

Pandemi Covid-19 membuat kantor perbankan tempatnya bekerja gulung tikar. 

Tersangka juga terkena imbasnya, karena harus dihentikan sebagai sekuriti di kantor tersebut.

Padahal, dapur rumah tangga dan anak-anaknya yang beberapa masih berusia sekolah, harus dinafkahi. 

Tak pelak, tersangka nekat melakukan aksi penipuan tersebut.

Parahnya, memanfaatkan dan menyalahgunakan simbol dan lambang aparat penegak hukum negara. 

"Uangnya dibuat untuk kebutuhan sehari-hari. Dia anaknya 7, masih ada yang kecil. 2 di antaranya sudah nikah, tapi dia (masih ada tanggungan merawat) anak yang kelas 1 dan 2 SD. Dia melakukan aksi sejak 2020. Dia ngaku sudah berulang kali, lebih dari 100 kali. Dia nipunya ya hampir setiap hari," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved