Berita Surabaya
Kebakaran di Surabaya, Menantu Tak Sangka Rencana Gelar Doa Bersama untuk Mertua Makin Terasa Sendu
Kebakaran di Surabaya, menantu tak menyangka rencana gelar doa bersama untuk mertua laki-laki makin terasa sendu karena mertua perempuannya menyusul.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Keluarga korban kebakaran rumah dua lantai, Jalan Menanggal III, Gang Jeruk, Gayungan, Surabaya, yang menewaskan dua orang lansia majikan dan pembantu, pada Senin (27/2/2023) mengaku, tidak mendapati adanya firasat sebelum kejadian.
Identitas dua korban tewas adalah si majikan atau pemilik rumah, bernama Sri Wahyuni (65) atau Bu Heri. Dan pembantu di rumah tersebut, bernama Ngatijem (68) atau Bu Balok.
Menantu korban Bu Sri, Andi Mulyono (40) mengaku merasa terpukul dengan adanya insiden kebakaran di rumah masa kecil sang istri, Diah, hingga menyebabkan mertuanya meninggal dunia.
Apalagi dirinya, istri dan keluarganya belakangan ini, tidak mendapati adanya firasat insiden nahas tersebut.
Semua aktivitas dari sang mertua berlangsung seperti biasa, tanpa keanehan. Apalagi selama menjadi bagian dari keluarga mertua, lanjut Andi, mertuanya itu selalu memperlakukan dirinya dengan baik.
"Sama saya juga gak ada. Dari kakak dan istri saya juga gak ada sama sekali. Gak ada mimpi aneh," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (28/2/2023).
Bu Sri, lanjut Andi, dalam kurun waktu dua tahun belakangan mengalami penyakit pada persendian. Sehingga menyebabkan harus beraktivitas menggunakan alat bantu berjalan besi dengan empat kaki.
Melihat kondisi rumah yang terbakar itu, Andi hanya geleng-geleng kepala seraya menahan air matanya agar tak tumpah membasahi pipi. Ia tak bisa membayangkan, betapa sulitnya sang mertua menyelamatkan diri.
"Sekarang sudah 2 tahun sakit dan memakai kruk. Semangatnya cukup tinggi. Baik juga terhadap mantu. Ya kaget, siapa yang gak kaget. Karena beliau itu berdua saja, eh bertiga," katanya.
Mertuanya yang perempuan; Bu Sri merupakan warga sipil. Namun, berbeda dengan mertuanya yang laki-laki, merupakan seorang anggota TNI AL, namun telah pensiun, dan berpulang karena sakit, sejak tiga tahun lalu.
Diketahui, mertuanya yang laki-laki, sempat menjabat sebagai Pimpinan Ranting Persatu Purnawirawan dan Warakawuri Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PR PEPABRI), Kelurahan Menanggal, Surabaya.
Baca juga: ODGJ Marah dan Berulah, Gudang Berisi Ban Bekas di Malang Terbakar, 6 Mobil Pemadam Diterjunkan
Bahkan, bulan April mendatang, rencananya keluarga besarnya bakal mengadakan doa bersama untuk momen tiga tahun kepulangan mertua laki-laki.
Namun, ia tak menduga, momen doa bersama pada bulan itu, makin terasa sendu. Karena, mertua perempuannya juga telah berpulang akibat insiden kebakaran tersebut.
"Kalau itu, mertua laki-laki. Jabatan purnawirawan dari mertua laki-laki itu. Dia ketuanya juga. Cuma sudah berapa tahun mau ke-3 (meninggal). Karena setelah hari raya ini, kita mau tahlilan ketiga tahunnya," pungkasnya.
kebakaran rumah
Gayungan
Surabaya
Ipda Djoko Setiyono
ART tewas di rumah majikan
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Kebakaran di Surabaya
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.