Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Ubaya Luncurkan Mobil Listrik CEVI C1, Bakal Diproduksi Massal 2024, Harga di Bawah Rp 200 Juta

Universitas Surabaya (Ubaya) meluncurkan Mobil Listrik CEVI C1, Sabtu (11/3/2023).

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Bobby Constantine Koloway
Universitas Surabaya (Ubaya) meluncurkan Mobil Listrik CEVI C1, Sabtu (11/3/2023). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas Surabaya (Ubaya) meluncurkan Mobil Listrik CEVI C1, Sabtu (11/3/2023).

Rencananya, produk ini akan diproduksi massal dengan harga bersaing dibanding mobil listrik yang sudah ada di pasaran saat ini.

Rektor Ubaya, Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T., meluncurkan secara langsung kendaraan ini pada Dies Natalis ke-55 Ubaya. Benny mengungkapkan, keberadaan mobil ini meneguhkan semangat Ubaya untuk bergerak dan bertransformasi menjadi research and entrepreneurial university.

Ini sesuai dengan tema Dies Natalis kali ini.

“Managing Rejuvenation in the Double Disruption Era: Transforming Research Into Impactful Innovation”.

"Ubaya terus mendorong dan mengoptimalkan tumbuhnya inovasi berbasis riset di kampus,” katanya.

Kendaraan ini dikembangkan Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik Ubaya. Mobil listrik ini dipamerkan di depan Gedung Perpustakaan Kampus 2 Ubaya.

CEVI C1 merupakan mobil listrik rancangan Centre for Electric Vehicles Innovation (CEVI) Ubaya. Ini merupakan kolaborasi dosen, mahasiswa, dan laboran berkolaborasi dengan PT. Great Asia Link.

Mengusung konsep city car, kendaraan ini dirancang ramah keluarga dan hemat energi. Keberadaan mobil listrik ini mendukung program pemerintah yang melakukan transformasi mobil listrik di Indonesia.

Baca juga: Bojonegoro Menunggu Juknis Inpres soal Pengadaan Mobil Listrik untuk Kedinasan

Berwarna biru dengan desain streamline, membuat CEVI C1 menjadi mobil listrik yang hemat energi. "Tujuan utamanya adalah agar bisa digunakan masyarakat perkotaan dalam proses perekonomian,” kata Penanggung Jawab CEVI, Dr. Ir. Susila Candra, MT dikonfirmasi terpisah.

Berkapasitas sebesar 60 volt 200 ampere, kendaraan ini dapat digunakan untuk menempuh jarak 230 kilometer
dengan kecepatan rata-rata 60 kilometer per jam dalam sekali charging. "Kecepatan maksimalnya bisa mencapai 70 kilometer per jam," katanya.

Usai diluncurkan, proyek ini akan dimatangkan. Ditargetkan, akhir 2023 atau awal 2024 kendaraan ini bisa diproduksi massal (komersil).

Salah satu yang menjadi tantangan tim saat ini adalah memperbanyak Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan menekan harga. Nantinya, akan disesuaikan dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor 6 Tahun 2022 tentang spesifikasi, peta jalan pengembangan, dan ketentuan perhitungan nilai TKDN kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle).

Untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), Aspek manufaktur untuk komponen utama diperhitungkan sebesar 50 persen (tahun 2020-2023) dan 58 persen (tahun 2024).

Apabila bisa memenuhi target tersebut, harga mobil bisa ditekan. Sebab, pemerintah juga menyiapkan skema pemberian subsidi untuk mobil listrik yang dibesut secara lokal.

"Berdasarkan perhitungan kami, saat ini kandungan (lokal) masih 40 persen. Akhir tahun, kami targetkan bisa mencapai 80 persen dengan memperbanyak komposisi produk lokal," katanya.

Saat pemasaran nanti, harga mobil ini ditaksir lebih rendah dibanding harga mobil di pasaran saat ini. "Berdasarkan arahan Pak Rektor, ada di kisaran Rp100 juta. Kalau menurut kami, ada di kisaran Rp100-200 juta nantinya," katanya.

Selain mobil, Ubaya juga meluncurkan motor listrik CEVI M1+. Motor listrik ini adalah pengembangan dari motor listrik CEVI M1 yang diluncurkan tahun 2022 lalu.

Perbedaannya, ada pada penambahan empat sel baterai yang memungkinkan motor listrik menempuh jarak lebih jauh. “Dulu kecepatannya sekitar 72 kilometer per jam untuk jarak tempuh 200 kilometer," katanya.

Selain itu, motor listrik ini sudah memiliki sistem charging dan pembaruan bodi motor. "Karena ada penambahan baterai, kecepatan maksimalnya bertambah jadi 90 kilometer per jam untuk jarak tempuh 250 hingga 300 kilometer,” kata Susila.

Tim mekanik dari mahasiswa, Patrick Gunawan pun antusias soal pengembangan unit kendaraan ini menjadi kendaraan massal.

"Bersama laboran, kami kembangkan kelistrikan, mesin, hingga perlengkapan mobil seperti lampu," katanya.

Harga yang bersaing dan efektifitas listrik yang cukup tinggi, mobil ini diyakini akan mudah diterima di pasaran. "Harganya di bawah Rp200 juta, tapi kilometernya bisa di atas 230 km untuk full baterai," katanya.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved