Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Profil Gerindra yang Dinilai Tak Mungkin Berkoalisi dengan PDI-P, Sama-sama Ngotot Usung Capres

Inilah profil Partai Gerindra yang tak mungkin berkoalisi dengan PDI-P karena sama-sama ngotot usung capres alias calon presiden pada Pemilu 2024.

Editor: Elma Gloria Stevani
presidenri.go.id dan Instagram/prabowo
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, wacana koalisi Partai Gerindra dengan PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 sulit terwujud. 

TRIBUNJATIM.COM - Wacana mengusung duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 menuai silang pendapat di antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P ) dan Partai Gerindra.

PDIP mensyaratkan calon presiden yang diusung harus berasal dari partainya.

Sementara, Gerindra juga mensyarakatkan Prabowo Subianto harus menjadi calon presiden (capres).

Di samping itu, Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, wacana koalisi Partai Gerindra dengan PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 sulit terwujud.

Pasalnya, kedua partai sama-sama ngotot ingin mengusung kader masing-masing sebagai calon presiden (capres).

“Nggak mungkin membangun koalisi antara PDI-P dan Gerindra kalau dua-duanya sama-sama ngotot sebagai capres. Mesti ada negosiasi, mesti ada kompromi politik yang paling memungkinkan,” kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (14/3/2023).

Sejak lama, Gerindra telah mengumumkan bahwa mereka hendak mengusung sang ketua umum, Prabowo Subianto, sebagai capres.

Buat Gerindra, Prabowo Subianto adalah capres harga mati.

Sementara, meski belum menyebut sosok tertentu, PDI-P juga telah menegaskan bakal memajukan kader partai banteng sebagai calon RI-1.

Oleh karenanya, menurut Adi Prayitno, wacana menduetkan Prabowo dengan politisi PDI-P Ganjar Pranowo pada pemilu mendatang terbilang mustahil.

“Duet Prabowo dengan Ganjar sangat mustahil,” ujarnya.

Apalagi, kata Adi Prayitno, elektabilitas Gerindra dan Prabowo Subianto tak lebih unggul dari tingkat elektoral PDI-P dan Ganjar Pranowo.

Menurut survei berbagai lembaga, Ganjar Pranowo mengantongi elektabilitas kandidat capres tertinggi dengan angka elektoral tembus 30 persen.

Gubernur Jawa Tengah itu berhasil menggeser posisi Prabowo Subianto yang elektabilitasnya kini berada di urutan kedua, berbalapan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sementara, PDI-P, partai yang menaungi Ganjar Pranowo, merupakan parpol pemenang pemilu dua kali berturut-turut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved