Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Profil Gerindra yang Dinilai Tak Mungkin Berkoalisi dengan PDI-P, Sama-sama Ngotot Usung Capres

Inilah profil Partai Gerindra yang tak mungkin berkoalisi dengan PDI-P karena sama-sama ngotot usung capres alias calon presiden pada Pemilu 2024.

Editor: Elma Gloria Stevani
presidenri.go.id dan Instagram/prabowo
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, wacana koalisi Partai Gerindra dengan PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 sulit terwujud. 

Singkat cerita, pada Desember 2007, berkumpul sejumlah tokoh untuk membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang akan dibentuk.

Tokoh yang hadir di antaranya Fadli Zon, Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, Haris Bobihoe, Sufmi Dasco Ahmad, Muchdi Pr, Widjono Hardjanto dan Suhardi.

Mereka berkumpul di markas Institute for Policy Studies (IPS) di Bendungan Hilir, Jakarta. Fadli Zon kala itu menjadi Direktur Eksekutif IPS.

Pembentukan Partai Gerindra terbilang mendesak.

Sebab dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa kampanye Pemilu 2009, yakni 6 Februari 2008.

Dalam deklarasi itu, termaktub visi, misi dan manifesto perjuangan partai, yakni terwujudnya tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan makmur, serta beradab dan berketuhanan yang berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Kisah Gerindra dan kepala garuda

Sebelum lahir nama Gerindra, sempat muncul usulan nama “Partai Indonesia Raya”.

Nama itu sebenarnya dinilai tepat, hanya saja pernah digunakan di masa lalu, yakni PIR (Partai Indonesia Raya) dan Parindra.

Nama Gerakan Indonesia Raya atau disingkat Gerindra lantas dicetuskan oleh Hashim Djojohadikusumo.

Nama tersebut pun langsung disetujui tokoh-tokoh lain. Selain gampang diucapkan, "Gerindra" juga mudah diingat.

Setelah nama, sempat muncul kebingungan untuk menentukan lambang partai.

Muncul ide untuk menggunakan lambang burung garuda. Namun, lambang ini sudah banyak digunakan partai lain. Sempat pula tercetus usulan lambang harimau dari survei kecil-kecilan yang diadakan Fadli Zon.

Namun, Prabowo memiliki ide lain, yakni kepala burung garuda. Gagasan itu disampaikan oleh Prabowo yang kemudian disetujui oleh pendiri partai yang lain.

Kepala burung garuda yang menghadap ke kanan melambangkan keberanian dalam bersikap dan bertindak.

Bulu di leher berjumlah 17, jengger dan jambul 8 buah, bulu telinga 4 buah, dan bingkai gambar segi lima yang seluruhnya mengandung arti hari kemerdekaan, 17-8-1945.

Suara di pemilu

Debut sebagai peserta pemilu di tahun 2009, Partai Gerindra mendapat suara yang cukup memuaskan, yakni 4,46 persen atau 4.646.406 suara.

Jumlah tersebut menempatkan partai berlambang kepala garuda itu pada urutan partai ke-8 dengan perolehan 26 kursi DPR RI.

Di Pemilu 2014, perolehan suara Gerindra melonjak tinggi, yakni 14.760.371 atau 11,81 persen suara.

Gerindra kala itu berhasil menduduki urutan ke-3 dengan perolehan 73 kursi.

Di tahun 2014 pula, Gerindra mampu mengsung ketua umumnya, Prabowo Subianto, maju di Pilpres berpasangan dengan Hatta Rajasa.

Kala itu Prabowo-Hatta Rajasa mengantongi 62.576.444 suara atau 46,85 persen, kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Di Pemilu 2019, perolehan suara Gerindra kembali naik, yakni 17.594.839 suara atau 12,57 persen.

Jumlah ini menempatkan Gerindra di urutan kedua partai dengan perolehan suara terbanyak dengan 78 kursi di DPR RI.

Pada tahun itu pula, Gerindra kembali mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2019, dipasangkan dengan Sandiaga Uno.

Namun, lagi-lagi Prabowo harus kalah dari Jokowi yang bepasangan dengan Ma'ruf Amin dengan perolehan 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

Visi dan misi

Berikut visi dan misi Partai Gerindra:

Visi

Menjadi partai politik yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial dan tatanan politik negara yang melandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas dalam wadah NKRI yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 yang senantiasa berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang budaya, dan berdiri di atas kaki sendiri dalam bidang ekonomi.

Misi

Mempertahankan kedaulatan dan tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Mendorong pembangunan nasional yang menitikberatkan pada pembangunan ekonomi kerakyatan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan bagi seluruh warga bangsa dengan senantiasa berpegang teguh pada kemampuan sendiri.

Membentuk tatanan sosial dan politik masyarakat yang kondusif untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dan kesejahteraan rakyat.

Menegakkan supremasi hukum dengan mengedepankan azas praduga tak bersalah dan persamaan hak di hadapan hukum serta melindungi seluruh warga negara Indonesia secara berkeadilan tanpa memandang suku, agama, ras dan/atau latar belakang golongan.

Merebut kekuasaan pemerintahan secara konstitusional melalui Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden, dan Pemilu Kepala Daerah untuk menciptakan lapisan kepemimpinan nasional yang kuat dan bersih disetiap tingkat pemerintahan.

Struktur organisasi

Berikut susunan organisasi Partai Gerindra masa jabatan 2020-2025:

  • Ketua Umum: Prabowo Subianto
  • Ketua Harian: Laksdya TNI (Purn) Moekhlas Sidik
  • Wakil Ketua Harian: Widjono Hardjanto
  • Wakil Ketua Umum bidang Organisasi, Kaderisasi, Keanggotaan dan Pemenangan Pemilu: Sufmi Dasco Ahmad
  • Wakil Ketua Umum bidang Luar Negeri: Fadli Zon
  • Wakil Ketua Umum bidang Ideologi, Politik Pemerintahan, Disiplin Partai dan Informasi Strategis: Sugiono
  • Wakil Ketua Umum bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup: Edhy Prabowo
  • Wakil Ketua Umum bidang Pertahanan dan Keamanan: Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun
  • Wakil Ketua Umum bidang Pemberdayaan Potensi Jaringan, Koperasi, dan UMKM: Ferry Joko Yulianto
  • Wakil Ketua Umum bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan: drg Putih Sari
  • Wakil Ketua Umum bidang Pemuda, Perempuan dan Anak: Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
  • Wakil Ketua Umum bidang Hukum dan Advokasi: Habihurokhman
  • Wakil Ketua Umum bidang Pengabdian Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat: Sumarjati Arjoso
  • Wakil Ketua Umum bidang Pendidikan dan Infrastruktur: Susi Marleny Bachsin
  • Wakil Ketua Umum bidang Agama: Mochamad Irfan Yusuf Sekretaris Jenderal: Ahmad Muzani
  • Bendahara Umum: Thomas Mulyatno Djiwandono Ketua Dewan Pembina: Prabowo Subianto
  • Ketua Dewan Penasihat: Haryadi Darmawan Ketua Dewan Pakar: Burhanuddin Abdullah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Jatim dan Tokoh Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved