Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Ayah Aniaya Anak karena Bikin Khawatir, Tetap Ayunkan Kayu Meski Dimintai Ampun, Polisi Datang

Tampak seorang ayah mengunakan baju hitam topi dan celana terlihat memegang kayu dan memukuli anaknya. Terkuak nasibnya kini.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TribunnewsSultra
Viral video anak dipukuli pakai kayu. Nasib sang anak terkuak. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral kasus ayah aniaya anaknya di Bombana, Sulawesi Tenggara.

Nasib sang ayah kini terungkap setelah didatangi polisi.

Kasus ini terungkap dari sebuah video.

Tampak seorang ayah mengunakan baju hitam topi dan celana terlihat memegang kayu dan memukuli anaknya.

Beberapa kali anak minta ampun dan agar tidak dipukul.

Hanya saja si ayah tetap memukul anaknya hingga anaknya berteriak dan menangis.

Video tersebut pun viral di media sosial dan grup-grup WhatsApp.

Berdasarkan penelusuran ternyata kejadian tersebut terjadi di halaman sekolah MIS Desa Watumelomba Kecamatan Tontonuru Kabupeten Bombana Sultra, Rabu (22/3/2023).

Alasan sang ayah berbuat demikian pun terungkap.

Baca juga: Cacat Permanen? Nenek Penjual Kue Diduga Dianiaya ASN sampai Tulang Retak, Anak Syok Ibu di Tanah

Dalam diskusi disebuah forum Facebook, terungkap komentar seorang pemilik akun jika alasan ayah memukuli anak tersebut karena si anak keluar dari rumah hingga membuat khawatir orang tuanya.

Hal tersebut terdengar dari salah satu suara perempuan yang terekam dalam video tersebut.

Dimana perempuan tersebut mengatakan kepada anak tersebut kalau bapaknya sudah panik mencari keberadaan dirinya.

"Setengah mati bapakmu cari," menggunakan bahasa daerah setempat, dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsSultra.

Baca juga: Ibu Mandikan Anaknya yang Tewas Setelah Ia Siksa, Baringkan di Ruang Tengah, Bohong ke Suami: Lelah

Setelah kejadian ini viral, pihak kepolisian bersama TNI dan Tokoh Masyarakat mendatangi ayah anak tersebut.

Dalam pertemuan itu ayah anak yang diketahui bernama Taming mengakui telah menganiaya anaknya bernama Alif Saputra.

Si ayah mengaku salah dan telah mendatangani surat pernyataan untuk tak lagi melakukan penganiayaaan kepada anaknya tersebut.

Ibu Aniaya Anaknya hingga Tewas lalu Bohong ke Suami

Nasib pilu menimpa anak berusia 3,5 tahun di Desa Rumbio, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Terungkap bahwa si anak tewas karena disiksa ibu kandungnya.

Kapolres Kampar AKBP Didik Priyo Sambodo mengatakan, pelaku adalah HP (32) yang menganiaya anaknya, AM yang masih berusia 3,5 tahun.

"Pelaku penganiayaan adalah ibu kandung korban. Akibat dari penganiayaan itu, korban meninggal dunia," kata Didik kepada Kompas.com (grup Tribun Jatim Network) melalui pesan WhatsApps, Selasa (28/3/2023).

Didik menjelaskan, kasus ini terungkap setelah korban ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan, Minggu (26/3/2023), sekitar pukul 20.30 WIB.

Korban tewas di dalam kamar mandi setelah disiksa ibu kandungnya itu.

Peristiwa yang terjadi di bulan puasa ini membuat warga disekitar lokasi kejadian heboh.

"Ayah korban berinisial awalnya ZA curiga dengan kondisi tubuh anaknya dingin dan kaku, serta ada bekas luka di dahi. Saat bertanya ke istrinya, sang istri menjawab anaknya terjatuh di kamar mandi," kata Didik.

Ayah korban kemudian menghubungi temannya yang seorang perawat bernama Zuheriadi untuk memastikan kondisi korban.

Sekitar pukul 21.55 WIB, Zuheriadi datang ke rumah korban.

Baca juga: Isak Tangis Ayah Korban Santri di Bangkalan yang Tewas Dianiaya: Dipondokkan Bukan untuk Dibunuh

Setelah dicek, korban dipastikan sudah meninggal dunia.

Namun, sang ayah masih belum percaya.

ZA membawa korban ke Puskesmas Air Tiris untuk memastikan kembali kondisi korban.

"Setelah dilakukan pemeriksaan medis, pihak Puskemas Air Tiris juga memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia," sebut Didik.

Atas kejadian itu, warga pun heboh dan menghubungi petugas Polsek Kampar.

Baca juga: Grup Gibah Berujung Penyiksaan di Lombok, Siswi SMK Dianiaya Gerombolan Teman, Kasek: Nebar Fitnah


Ayah korban pun membuat laporan polisi.

Pada Senin (27/3/2023), petugas kepolisian membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru untuk diautopsi.

"Anggota Unit Reskrim Polsek Kampar dibantu Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kampar melakukan penyelidikan," kata Didik.

Dari hasil gelar perkara dikuatkan dengan keterangan para saksi, barang bukti yang cukup, petugas memastikan pelakunya adalah ibu kandung korban.

Petugas kemudian menangkap HP.

Kepada polisi, pelaku mengakui melakukan kekerasan fisik terhadap anaknya.

"Pelaku mengaku awalnya mencubit di bagian tulang rusuk korban menggunakan tangan. Selain itu, memukul kepala korban menggunakan gayung sebanyak dua kali," ungkap Didik.

Korban akhirnya tewas akibat disiksa di dalam kamar mandi.

Meski sudah menyadari korban meninggal dunia, pelaku tetap memandikan korban.

Saat itu pelaku berkata kepada suaminya bahwa korban lelah dan tertidur dan dibaringkan di ruang tengah.

Baca juga: Pengakuan Ibu Kandung di Bulak Banteng Surabaya yang Siksa Anaknya hingga Tewas, Sebut Perintah

Dari penangkapan pelaku, petugas menyita barang bukti gayung yang sudah pecah, teko plastik dan pakaian.

Pelaku saat ini telah dilakukan penahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dia bakal dijerat dengan UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Secara terpisah, Kapolsek Kampar AKP Marupa Sibarani saat dikonfirmasi Kompas.com, mengatakan bahwa motif pelaku melakukan penganiayaan karena kesal dengan anaknya.

"Pelaku mengaku kesal dengan kelakuan anaknya yang rewel. Kita harap, tidak ada lagi kekerasan terhadap anak. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi para orangtua," kata Marupa melalui pesan WhatsApps, Selasa.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved