Berita Lamongan
Sidak Petugas Gabungan Jelang Idul Fitri, Temukan Kemasan Minuman Rusak di Toko Modern Lamongan
H - 5 jelang hari raya Idul Fitri 1444 H, Disperindag bersama Dinkes dan Satpol PP Lamongan menggelar sidak makanan dan minuman.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - H - 5 jelang hari raya Idul Fitri 1444 H, Disperindag bersama Dinkes dan Satpol PP Lamongan menggelar sidak makanan dan minuman di sejumlah pasar dan swalayan di Lamongan.
Disperindag meminta toko swalayan tidak menjual produk minuman yang kemasannya rusak, baik minuman kemasan kaleng maupun aluminium foil.
"Minuman yang kemasannya benyok seperti jangan dijual karena khawatir ada bakterinya, " tandas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, Anang Taufik saat mendapati kemasan minuman yang rusak, Senin (17/4/2023).
Secara acak, petugas melakukan pengecekan satu persatu produk makanan dan minuman yang dipajang, mulai kemasan, ijin edar, tanggal produksi hingga tanggal kedaluwarsa.
Baca juga: Bangun Tidur, Ibu di Lamongan Panik Cari Sang Anak yang masih 2 Tahun: Tangis Pecah Saat Ditemukan
Tindakan yang sama juga dilakukan di swalayan yang menjual makanan dan minuman. Bahkan parcel pun tidak luput dari pemeriksaan petugas.
"Monitoring dan sidak mamin ini kami lakukan untuk memastikan makanan dan minuman yang dijual dalam kondisi aman untuk dikonsumsi masyarakat serta layak konsumsi, terlebih saat jelang lebaran seperti ini," kata Anang.
Dari sejumlah tempat yang menjadi sasaran monitoring mamin ini, masih kata Anang, petugas gabungan menemukan makanan yang dalam kemasannya tidak mencantumkan ijin P-IRT.
Temuan mengenai makanan yang tanpa disertai ijin P-IRT ini ditemukan di sejumlah lapak yang ada di Pasar Sidoharjo Lamongan. "Di Pasar Sidoharjo kami menemukan adanya jajanan atau makanan yang tidak disertai ijin P-IRT, padahal ijin P-IRT ini penting untuk para pelaku UMKM," ujarnya.
Baca juga: Mau Pulang ke Lamongan, Pengemudi Toyota Yaris Tabrak Truk Trailer di Gresik, Ayah-Anak Tewas di TKP
Temuan lainnya, ada beberapa jajanan yang kemasannya ternyata ada yang rusak meski makanan tersebut belum kadaluarsa.
Terkait temuan minuman kaleng dan kemasan rusak (tepos), pihaknya sudah meminta pihak penjual dan juga swalayan untuk menarik barang tersebut.
Anang tegas meminta penjual dan pengelola swalayan selalu melakukan pengecekan terhadap produk yang dijual secara berkala.
"Kami telah meminta kepada penjual dan pengelola swalayan untuk menarik barang yang tidak memenuhi syarat tersebut dan menggantinya dengan barang yang baru," tegasnya.
Menurut petugas Dinkes Lamongan, Wati mengatakan, kemasan minuman rusak sangat berbahaya. Sebab akan bisa memicu bakteri clotrodium botolinum. "Jika bakteri itu masuk, termasuk ke tubuh manusia, lama - lama akan mengakibatkan kematian, " kata Wati.
Selain melakukan sidak dan monitoring mamin di pasar dan swalayan, tim gabungan juga melakukan sidak tera di SPBU yang ada di Lamongan.
Anang menyebut, pihaknya tidak ingin menjelang hari raya idul Fitri ini tidak ada SPBU yang bermain-main dengan tera timbangan sehingga merugikan masyarakat.
"Untuk sidak tera timbangan SPBU kami tidak menemukan adanya tera yang kadaluarsa," pungkasnya.
Tekan Sebaran PMK, 13 Pasar Hewan Tingkat Desa Ditutup, Bupati Lamongan: Susul 2 Pasar Hewan Besar |
![]() |
---|
Segini Santunan KPU Lamongan pada 5 Petugas Adhoc Meninggal dan Kecelakaan Saat Tugas Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Kecelakaan di Lamongan, Truk Trailer Tabrak Median Jalan, Sopir Diduga Kurang Konsentrasi |
![]() |
---|
Dua Pasar Hewan di Lamongan Masih Ditutup, PD Pasar Tunggu Hasil Evaluasi selama 14 Hari |
![]() |
---|
Cinta Ditolak Bogem Berbicara, Pelajar di Lamongan Tega Habisi Teman Wanita di Warkop, Fakta Terkuak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.