Berita Surabaya
Babak Baru Kasus Tahanan Polres Tanjung Perak Tewas Penuh Luka, Keluarga Korban Bikin Laporan Polisi
Misteri kematian tahanan kasus narkotika Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, berinisial AK (45) dengan tubuh penuh luka yang mengeluarkan darah,
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Misteri kematian tahanan kasus narkotika Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, berinisial AK (45) dengan tubuh penuh luka yang mengeluarkan darah, berbuntut panjang.
Tak puas melaporkan kejanggalan atas kematian sang suami ke Pelayanan Pengaduan (Yanduan) Bidang Propam Polda Jatim, pada Jumat (28/4/2023).
Kini, istri korban Sitiyah, membuat laporan atas dugaan pidana sesuai kontruksi Pasal 170 Ayat 2 Butir Ke-3 KUHP subsider Pasal 351 Ayat 3 KUHP, tentang penganiayaan hingga menyebabkan hilangnya nyawa, ke Ditreskrimum Polda Jatim, Selasa (2/5/2023).
Kuasa hukum keluarga korban, Taufik mengatakan, pihak keluarga korban sedang menjalani serangkaian tahapan pemeriksaan awal untuk membuat laporan atas dugaan tindak pidana tersebut.
Terdapat empat orang anggota keluarga yang sedang menjalani pemeriksaan tersebut. Pertama, istri korban, Sitiyah; Paman korban, Samsul; Sepupu korban, Ahmad; Adik ipar korban, Khamilah.
Baca juga: Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Tewas, Dikabarkan Sakit Asma, Tapi Jenazah Penuh Luka
"Iya saat ini masih di Krimum, di subdit Jatanras. Yang diperiksa istrinya dan 3 saksi lainnya, yang dimintai keterangan. Iya 4 orang," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (2/5/2023).
Mengenai barang bukti (BB) yang dibawa untuk membuat laporan tersebut. Taufik mengatakan, pihak keluarga mempersiapkan hasil visum awal atas kondisi tubuh korban yang penuh luka.
Kemudian, barang bukti dokumentasi foto beserta video yang merekam kondisi luka pada tubuh korban, saat pertama kali diketahui dan dilihat oleh keluarga.
"BB kami semua bawa sementara hasil visum awal korban. Hasil otopsi belum keluar. Iya hasil visum awal yang kami bawa. Iya sama foto-foto dan video (kondisi mayat korban),"
Mengenai hasil autopsi yang difasilitasi oleh pihak Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya melalui fasyankes RS Bhayangkara Surabaya, yang telah dilaksanakan pada Jumat (28/4/2023).
Taufik mengaku, pihaknya belum mengetahuinya. Karena sejauh informasi yang dihimpunnya, pihak kepolisian belum bisa memberikannya, karena masih dalam tahapan proses analisis.
Kendati demikian, ia tetap percaya bahwa upaya fasilitas autopsi yang diberikan oleh pihak kepolisian bersifat objektif, karena melibat ahli dokter forensik dari pihak non-institusi kepolisian.
"Itu belum ada penjelasan. Masih awal katanya. Karena kan dokternya dari RS Haji. Iya biar netral bahasanya,"
Sementara itu, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto membenarkan adanya pemeriksaan pihak anggota keluarga korban, berjumlah empat orang, yang dilakukan oleh Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
"Benar (ada pemeriksaan 4 orang)," ujarnya saat dihubungi awak media.
Kemudian, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, pihak Propam Polda Jatim tetap akan menindaklanjuti setiap pengaduan yang dibuat oleh masyarakat.
Mengenai pengaduan atas dugaan kasus tersebut. Ia mengaku, belum mengantongi informasi pasti berapa jumlah orang anggota kepolisian dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang diperiksa.
Namun, mantan Kapolsek Wonokromo itu, berjanji bahwa pihaknya bakal melansir perkembangan terbaru mengenai hasil penyelidikan atas kasus tersebut ke publik.
"Saya belum dapat info dari Propam. Jumlah saksi yang diperiksa, nanti kalau sudah rampung, tentu saya sampaikan. Intinya, semua pengaduan Masyarakat yang masuk ke propam tentu kami layani. Dan proses penyelidikan atas pengaduan tersebut terus berjalan, dan akan kami update," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com
Mengenai hasil medis autopsi jenazah korban. Dirmanto mengaku, belum dapat menyampaikannya. Namun, ia memastikan, proses autopsi terhadap jenazah korban, dilakukan secara profesional dan objektif karena juga melibatkan pihak instansi selain Polri.
"Autopsi itu kan dari tim (medis) luar independen, yang difasilitasi, dan lokasinya di RS Bhayangkara. Dan tentunya ini akan memberikan keterbukaan dan objektif tentang hasilnya, nanti. Mohon waktunya, nanti akan kami update lagi," pungkas mantan Wakasat Lantas Polrestabes Surabaya itu.
Sekadar diketahui, sosok tersangka AK tahanan Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang tewas itu, ditangkap atas kepemilikan sabu-sabu, sekitar tiga bulan lalu, atau pada Jumat (3/2/2023).
Perkara hukum korban telah dinyatakan lengkap berkasnya atau P-21. Dan rencana, empat hari lagi, yakni pada Selasa (2/5/2023) mendatang, korban bahkan dilimpahkan ke pihak Kejaksaan untuk menjalani sidang dan sementara waktu dititipkan di Rutan Kelas I Medaeng, Kabupaten Sidoarjo.
Kemudian, pada Kamis (4/5/2023) mendatang, AK dijadwalkan bakal menjalani sidang perdana atas kasusnya itu, di Kantor Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Namun, sekitar pukul 06.00 WIB, Jumat (28/4/2023), pihak keluarga dikabari oleh pihak Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, bahwa AK tidak sadarkan diri, sehingga harus mendapatkan penanganan medis di RS PHC, Perak, Surabaya.
Di tengah perjalanan menujukan RS tersebut, sekitar pukul 06.30 WIB, informasi mengenai kondisi kesehatan AK berubah. Suami Sitiyah ternyata dikabarkan telah meninggal dunia.
Sitiyah yang semula legawa dengan kematian korban, dan menginginkan jenazah suami segerakan disemayamkan di rumah duka, berbalik merasa janggal, tatkala melihat sekujur tubuh sang suami penuh dengan luka.
Istri korban Sitiyah mengatakan, dirinya melihat sendiri sejumlah luka pada beberapa bagian tubuh suaminya yang terbujur kaku saat jenazah dibawa ke rumah duka Jalan Kapas Madya 2 No 45, Gading, Tambaksari, Surabaya.
Lukanya itu tersebar mulai dari kepala, punggung, bahu, tengkuk, kedua lengan. Kalau dihitung, Sitiyah menduga ada 10 luka aneh pada tubuh suaminya.
Namun, terdapat dua luka yang masih mengeluarkan darah segar, yakni pada bagian ubun-ubun kepala sang suami.
"Lukanya di kepala, dibelakang ada 3 (memar), lebam-lebam di lengan sini-sini. Total banyak, gak ngitung, kayaknya kurang lebih 10 luka. Luka di kepala, bukan luka peluru, tapi kayak benda tumpul, kayak bocor, iya (luka bundar) keluar darah segar," ujarnya di Mapolda Jatim, Jumat (28/4/2023) malam
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.