Suami Wanita Tewas di Lift Bandara Kualanamu Nangis ke Hotman, Si Pengacara Siap Somasi: Kita Kirim!

Pada pertemuan itu, Faisal juga mengajak kakak almarhum istrinya Jaya Hasibuan untuk memberikan keterangan.

Menanggapi cerita keluarga korban, Hotman Paris memandang kematian korban dengan dugaan membuka paksa pintu lift bandara dirasa janggal.

"Karena adanya tuduhan bahwa seolah almarhum membuka paksa (pintu lift) itu tidak masuk akal," kata Hotman.

"Kalau membuka pintu lift itu langsung terjun bebas ke bawah, harusnya lift tidak boleh terbuka," sambungnya.

Baca juga: Ditegur dengan Ucapan Tak Lazim, Kakek 72 Tahun di Lamongan Tak Terima, Berujung Dibacok Tetangga

Dalam kacamata hukum, Hotman memandang ada kelalaian yang dilakukan pihak pengelola bandara hingga menyebabkan kematian korban.

"Dalam kasus ini, ada dua aspek hukum. Barang siapa karena kelalaiannya menyebabkan kerugian orang lain bisa diancam lima tahun, 359 KUHP," ujarnya.

Hotman menambahkan, kasus ini juga berkaitan dengan Pasal 1267 KUHP Perdata di mana perusahaan bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya. 

Baca juga: Nasib Tragis Sopir Toyota Calya dalam Kecelakaan Tunggal di Malang, Tewas Terjebak di Mobil Terbakar

Setelah resmi ditunjuk untuk mengawal kasus hukum yang akan diajukan oleh pihak korban, Hotman Paris langsung membongkar strateginya.

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea resmi ditunjuk menjadi kuasa hukum keluarga dari Aisiah Shinta Dewi Hasibuan, wanita yang tewas karena jatuh dari lift di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Penunjukkan ini dilakukan secara resmi ketika kedua pihak bertemu secara langsung pada hari Selasa (2/5/2023) di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, dikutip Tribun Jatim dari Grid.ID

"Kami sudah dapat surat kuasa, kita sudah tanda tangan surat kuasa oleh suami almarhum," kata Hotman Paris.

Pihak keluarga Aisiah berharap, dengan bantuan Hotman Paris, mereka bisa mendapatkan keadilan dari peristiwa tragis yang menimpa Aisiah.

Karenanya, sebagai langkah awal, Hotman Paris pun melayangkan somasi ke enam perusahaan terkait kejadian ini.

"Nama-nama perusahaan yang akan kami somasi, PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Aviasi, PT Angkasa Pura Solusi, kemudian pihak asing adalah GMR Airport Limited, GMR Airport Consortium, satu lagi perusahaan Perancis yaitu Aereport De Paris," ungkap Hotman.

Pihak keluarga Aisiah yang diwakilkan suami dan kakak kandungnya, Ahmad Faisal dan Raja Hasibuan, juga berharap kasus ini bisa diserahkan ke Bareskrim.