Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Tim Anti Bandit Polsek Wonocolo Buru Komplotan Curanmor Bersenjata Celurit yang Teror Warga Surabaya

Tim Antibandit Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya terus memburu anggota komplotan maling motor bersenjata celurit yang meresahkan warga Surabaya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Taufiqur Rohman
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Halim Nugroho saat jumpa pers beberapa waktu lalu 

"Saya dikasih Rp800 ribu. Uang buat beli baju. Belum berkeluarga, enggak pakai jimat. Saya menyesal dan mengakui salah. Saya minta maaf," pungkas pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang parkir itu.

Sementara itu, Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan, tersangka selalu mempersenjatai diri menggunakan celurit yang diselipkan di balik pakaiannya, selama beraksi.

Biasanya, saat melakukan pencurian di sebuah lokasi, tersangka AKJ ditemani seorang temannya.

Pengakuan tersangka selama penyidikan. Jumlah komplotannya sekitar lima orang.

Dalam selama kurun waktu sekitar setahun bergabung dengan komplotan tersebut. Bayu menambahkan, tersangka AKJ mengakui telah beraksi di lima lokasi.

Sedangkan, dua lokasi di antaranya, tersangka AKJ beraksi di Kecamatan Wonocolo, yakni Jalan Bendul Merisi dan Jalan Wonocolo Gang Pabrik Kulit.

"Modus operandi, dia sambil jalan jalan mengawasi area permukiman. Dan 2 TKP di wilayah Wonocolo, dilaksanakan dini hari," ungkap Bayu.

Menurut Bayu, pola aksi komplotan tersangka AKJ Cs ini, berjejaring. Seorang pelaku lain bertugas melakukan pemantauan di lokasi permukiman yang terdapat motor tanpa pengawasan ketat.

Kemudian, pelaku itu akan membagi informasi dengan cara memberikan titik lokasi melalui fitus share location WhatsApp (ShareLoc WA), kepada temannya sesama komplotan yang bertindak sebagai eksekutor pencurian dan joki motor sarana aksi.

Setelah itu, dua orang tim eksekutor tersebut akan berangkat dari Kabupaten Bangkalan, Jatim, untuk langsung menuju ke lokasi yang telah ditandai oleh temannya.

Bermodal besi tuas kunci T, tim eksekutor melakukan aksi pencurian motor.

Bayu mengungkapkan, motor korban yang telah dikuasai akan langsung dibawa kabur ke seorang penadah kenalannya di Bangkalan, secepat mungkin.

"Dia saat aksi bawa kunci T dan sajam (celurit). Sajam ini digunakan mereka untuk mengamankan diri saat beraksi," katanya.

Setelah dianalisis semua keterangan tersangka AKJ. Ternyata komplotan bandit curanmor tersebut selalu menargetkan motor warga yang tinggal di permukiman padat penduduk, seperti bangunan atau komplek kosan.

"TKP dia rata-rata kos kosan yang notabene akses keluar masuk gampang," pungkas mantan Kasat Lantas Polres Lumajang itu.

Ikuti berita seputar Surabaya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved