Alasan Ayah Angkat Mahira Tolak Jasad Si Mahasiswa USU Diautopsi, Keluarga Curiga, 'Aku yang Salah'
Ayah angkat Mahira, mahasiswa USU yang tewas di rumah orangtua angkatnya kini disorot. Pasalnya, sikap pria berinisial M itu dinilai janggal.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Ayah angkat Mahira, mahasiswa USU yang tewas di rumah orangtua angkatnya kini disorot.
Pasalnya, sikap pria berinisial M itu dinilai janggal atas kematian Mahira.
Apalagi si ayah angkat menolak jasad Mahira diautopsi.
Rupanya, M si ayah angkat Mahira sempat ungkap alasan menolak autopsi.
Diberitakan sebelumnya, Mahira Dinabila, mahasiswi USU (Universitas Sumatera Utara) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Rabu, 3 Mei 2023.
Korban ditemukan di rumah orangtua angkatnya yang ada di Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.
Saat ditemukan, bagian kepala korban sudah jadi tengkorak.
Sementara tubuhnya, masih utuh.
Baca juga: Surat Wasiat Mahira yang Ditemukan Tewas di Rumah Palsu? Skenario, Ayah Angkat Tolak Autopsi
Menurut Pariono, ayah kandung korban, ia mulanya mendapat kabar duka itu dari keluarga.
Lalu, Pariono mendatangi rumah orangtua angkat anaknya.
Saat olah TKP berlangsung, handphone milik Mahira Dinabila sempat akan diserahkan ke polisi.
Tapi ayah angkat korban berinisial M lantas tidak menyerahkannya.
Tidak tahu pasti, apa alasan M enggan menyerahkan handphone tersebut.
Namun, hal itu membuat keluarga Mahira curiga.
"Polisi menanyakan barang bukti lagi sebuah handphone milik Mahira, tapi ditahan oleh bapak angkat nya, tidak diberikan kepada polisi," ucapnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunMedan.
Baca juga: Kematian Janggal Mahira di Rumah Ortu Angkat, Ayah Kandung: Sisa Tengkorak, Duga Sudah 10 Hari Tewas
ayah angkat Mahira sempat ungkap alasan menolak au
ayah angkat menolak jasad Mahira diautopsi
mahasiswa USU
Mahira Dinabila
Pariono
Oky
Medan
hasil autopsi Mahira Dinabila
Mahira
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Ramalan Cuaca Jatim Rabu 12 November 2025, Seluruh Wilayah Jawa Timur Diselimuti Hujan |
|
|---|
| Niat Bantu Honorer Iuran Rp 20 Ribu, Bikin Guru dan Kepsek Dipenjara usai Didatangi LSM |
|
|---|
| 62 Tahun Mbah Tarlan Jadi Penjahit di Pasar yang Kini akan Dijadikan Hotel, Pelanggan Turun Drastis |
|
|---|
| PKB Jatim Gelar Tasyakuran, Tiga Tokoh Asal Jawa Timur Jadi Pahlawan Nasional: Layak |
|
|---|
| APBD Surabaya 2026 Rp12,7 Triliun Disahkan, Adi Sutarwijono: Prioritaskan Kepentingan Warga |
|
|---|
