Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

TERUNGKAP Motif Gangster Bercelurit Bacok 'Polisi Cepek' di Kebraon Surabaya: Salah Sasaran

Akhirnya terungkap motif gangster bercelurit yang bacok Supeltas di Jalan Raya Kebraon Gang V, Surabaya.

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Taufiqur Rohman
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Empat orang anggota gengster yang berusia dewasa dan jadi tersangka pengeroyokan saat diinterogasi Kapolsek Karang Pilang, Surabaya, Kompol A Risky Fardian Caropeboka, Kamis (25/5/2023). 

Ternyata, akun IG mereka mendapatkan informasi kesekian kali mengenai lokasi terbaru tempat pertempuran, yaitu kawasan Jalan Raya Kebraon. 

Akhirnya, gerombolan gangster tiga aliansi itu bergerak menuju lokasi terakhir tersebut.

Saat itulah, sekitar pukul 04.30 WIB, gerombolan tersebut melihat kedua korban, MRF (16) pelajar kelas 1 SMK negeri Kota Surabaya, dan Antoni (20), baru lulus SMA, yang sedang menjadi 'Polisi Cepek'.

Kedua remaja ini dikira anggota gangster Bhezek yang menjadi buruannya.

"Korban ada dua orang Supeltas yang membantu arus lalu lintas di wilayah Kebraon. Itu jadi salah sasaran yang dikira lawan tarung pelaku," jelasnya  . 

Selain menyabetkan senjata tajam dan memukuli kedua korbannya, Gangster tersebut juga sempat membawa kabur motor Honda Beat dan ponsel Oppo milik Antonio, salah seorang korban. 

Saat ini, pihaknya, kata Risky, masih terus melakukan pengembangan dan pengejaran terhadap sedikitnya 13 orang aliansi dari tiga gangster pengeroyok dua orang Supeltas.

"Termasuk mencari keberadaan lokasi motor milik korban," terangnya. 

Kabarnya, motor tersebut sudah dijual oleh seorang pelaku yang telah berstatus sebagai buronan dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Peran DPO adalah yang membacok salah satu dan eksekutor. Diantara temannya ada yang dibawah umur membantu membawa kendaraan dia yang mendorong memberi BBM atau bensin. DPO ada sekitar 13 orang," ungkapnya. 

Risky menduga, kelompok gangster tersebut merupakan kelompok baru yang tidak memiliki keterkaitan dengan  kelompok gangster yang telah menjadi atensi pengawasan aparat selama ini.

Aksi yang dilakukan tiga aliansi gangster dengan modus berkonvoi berkeliling mengendarai motor, merupakan bentuk lain dari aktualisasi diri atau ajang menunjukkan eksistensi sebagai remaja yang memiliki pengaruh dalam sebagai penguasaan wilayah tertentu.

"Kita menemukan indikasi kelompok-kelompom ini ingin diakui," tegas Risky. 

Sementara itu, tersangka MDH mengakui, dirinya merupakan anggota gangster Westavia. Jumlah anggota kelompoknya yang ditangkap berjumlah tiga orang, termasuk dirinya.

Mengenai jumlah keseluruhan anggota gangsternya, ia mengaku tak mengetahui pasti. Namun, jumlahnya dipastikan tak sampai 100 orang.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved